Senin 06 Dec 2021 14:45 WIB

PMI Solo dan RS UNS Kirim Relawan dan Bantuan ke Lumajang

relawan yang diberangkatkan dari PMI sebanyak 11 personel dengan tiga kendaraan,

Rep: binti sholikah/ Red: Hiru Muhammad
PMI Kota Solo bersama Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) memberangkatkan sejumlah relawan dan bantuan untuk para korban letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dari Markas PMI Solo, Jawa Tengah, Senin (6/12).
Foto: Republika/Binti Sholikah
PMI Kota Solo bersama Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) memberangkatkan sejumlah relawan dan bantuan untuk para korban letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dari Markas PMI Solo, Jawa Tengah, Senin (6/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Solo bersama Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) memberangkatkan sejumlah relawan dan bantuan untuk para korban letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12). PMI Solo dan RS UNS telah berkoordinasi dengan PMI Lumajang, Dinas Kesehatan Lumajang dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk medapatkan area operasional tim relawan.

CEO dan Sekretaris PMI Solo, Sumartono Hadinoto, mengatakan, jumlah relawan yang diberangkatkan dari PMI sebanyak 11 personel dengan tiga kendaraan, terdiri dari satu unit ambulans, satu dobel kabin dan satu kendaraan angkut. Tim terdiri dari satu dokter, satu apoteker, dua perawat, tiga relawan dari Akbara dan satu dosen, serta satu koordinator dan satu orang bagian data dan informasi.

Tim tersebut membawa bantuan berupa obat-obatan, 1.400 lembar masker medis, 3.400 lembar masker kain, 200 selimut, biskuit dan barang-barang lain.

"Tim akan berada di lokasi bencana selama satu pekan sambil melakukan pendataan. Kami membawa bantuan kesehatan untuk langsung bisa membantu dan tim asesmen, kalau diperlukan akan dikirim tim periode kedua untuk menggantikan tim pertama sekaligus mengetahui apa saja yang dibutuhkan di lokasi," jelas Sumartono kepada wartawan seusai memberangkatkan tim relawan di Markas PMI Solo, Senin.

Menurutnya, PMI Kota Solo sudah berkoordinasi dengan PMI Jawa Tengah dan PMI pusat serta PMI Lumajang. Sehingga, nantinya penempatan lokasi relawan PMI Solo biasanya mencari titik-titik yang belum mendapatkan bantuan.

"Nanti setelah sampai di sana sambil melihat perkembangannya, saya lihat perkembangan bantuan terus update. Jadi mana yang belum terbantu akan kami bantu di sana," imbuhnya.

Sementara itu, Direktur RS UNS, Hartono, menyatakan sudah beberapa kali bekerja sama dengan PMI Solo untuk mengirimkan tim relawan dan bantuan ke lokasi bencana. Hari ini, RS UNS memberangkatkan tiga dokter, dua perawat, satu pembantu umum dan satu sopir. Sebelumnya, UNS sudah memberangkatkan tim yang terdiri dari dua personel SAR UNS dan tiga personel Mapala Fakultas Kedokteran UNS ke Lumajang pada Ahad (5/12) malam. Sehingga, totalnya ada 12 orang dari UNS yang berangkat ke Lumajang.

"Di samping memberikan bantuan, evakuasi dan pengobatan di lokasi, kami sekaligus pemetaan situasi, sekiranya apa yang diperlukan kami akan kirim dari Solo. Pemetaan situasi tiga hari. Sementera tim teknis operasional untuk evakuasi dan lain-lain selama tujuh hari," terang Hartono.

Hartono mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Lumajang dan BPBD supaya mendapatkan area operasional bersama PMI Solo. Dari laporan sementara, lanjutnya, kebutuhan personel perawat menjadi yang paling urgen. Sementara untuk obat-obatan sudah disuplai rumah sakit sekitar.

"Kebutuhan perawat, oksigen dan kebutuhan dasar lainnya seperti sembako, selimut, tikar, tenda, masker dan sebagainya. Sudah kami catat dan kami sudah packing untuk diberikan bantuan tahap pertama. Saat ini kami membawa perlengkapan medis, obat-obatan, tabung oksigen, masker, dan sebagian sembako," ungkapnya.

Guru Besar Fakultas Kedokteran UNS itu menambahkan, nantinya tim relawan dari SAR dan Mapala UNS akan berada di ring pertama membantu melakukan evakuasi di lokasi bencana. Sedangkan tim medis membantu memberikan pelayanan kesehatan di lokasi yang aman.

Hartono menekankan kepada para relawan agar berhati-hati lantaran saat ini memasuki musim hujan dan potensi lahar dingin cukup tinggi. Selain itu, pihaknya juga mengantisipasi adanya letusan susulan.

"Kami wanti-wanti tim untuk hati-hati. Kami siapkan kalau diperlukan besok berangkatkan tim susulan. Dengan melihat situasi kondisi hasil pemetaan 1x24 jam akan tahu kira-kira dibutuhkan sejumlah berapa, spesifikasi apa dan bantuannya apa," kata Hartono.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement