Belasan Guru Covid-19, Pemkot Salatiga Tutup Salah Satu SD
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Belasan Guru Covid-19, Pemkot Salatiga Tutup Salah Satu SD (ilustrasi). | Foto: www.freepik.com
REPUBLIKA.CO.ID,SALATIGA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga menghentikan proses pembelajaran tatap muka (PTM) di salah satu sekolah dasar (SD) yang ada di wilayahnya. kebijakan ini diambil setelah sebanyak 11 orang guru dan seorang murid di SD tersebut terkonfirmasi positif Covid-19.
Perihal infomasi ini dibenarkan oleh Wali Kota Salatiga, H Yuliyanto SE MM. Sebanyak 11 guru dan seorang murid di sebuah sekolah dasar di Kota Salatiga telah dinyatakan positif Covid-19.
“Sehingga proses pembelajaran tatap muka di sekolah tersebut –sementara ini-- telah dihentikan, selama dua pekan ke depan,” ungkapnya, saat dikonfirmasi di Salatiga, Jawa Tengah, Senin (6/12).
Menurut wali kota, penularan Covid-19 di lingkungan pendidikan tersebut diketahui setelah hasil tes PCR terhadap salah seorang guru yang usai melakukan perjalanan ke luar kota, pada 24 November 2021 lalu.
Hasil tes PCR guru tersebut awalnya memang negatif dan yang bersangkutan juga telah melakukan isolasi mandiri (isoman) selama lima hari di rumah.
Setelah melakukan isoman tersebut, guru yang bersangkutan kembali melakukan aktivitas di sekolah pada tanggal 29 dan 30 November 2021. Yang bersangkutan masuk kerja seperti biasa dan melakukan tugas pengawasan Penilain Akhir Semester.
“Namun karena kondisi kesehatannya menurun, guru tersebut meminta izin kepada kepala sekolah untuk pulang dan beristirahat di rumah,” lanjutnya.
Kemudian pada 1 Desember 2021, guru tersebut kembali melakukan tes PCR dan dinyatakan positif terkonfimasi Covid-19. Informasi tersebut segera diteruskan oleh kepala sekolah setempat kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Salatiga.
Dinkes Kota Salatiga selanjutnya melakukan upaya antisipasi dengan memberikan asupan vitamin kepada orang yang telah kontak langsung untuk lima hari.
Selanjutnya, masih jelas wali kota, Dinkes kemudian melakukan skrining terhadap 15 tenaga kependidikan dan staf pengajar di sekolah yang sama dengan melakukan tes PCR dan melaksanakan isolasi mandiri di rumah.
Hasilnya 11 orang guru dan seorang murid dinyatakan positif Covid-19. Karena kondisi tersebut, proses pembelajaran tatap muka Sementara ditiadakan selama 14 hari dan mereka yang terkonfirmasi menjalani isoman.
Upaya lain yang dilakukan adalah melakukan tracing kepada kontak erat pasien Covid-19 tersebut dari sekolah. “Kita melokalisir agar penyebaran tidak meluas dan semua pasien dapat segera pulih,” tegas Yuliyanto.
terkait dengan temuan kasus baru ini, wali kota mengimbau kepada masyarakat Kota Salatiga untuk untuk tanggap dengan kondisi kesehatannya guna mencegah penyebaran Covid-19 yang lebih luas di tengah masyarakat.
Jika merasakan kondisi tubuhnya tidak sehat, masyarakat diminta langsung memariksakan kesehataannya sebagai antisipasi pencegahan penyebaran Covid-19. “Kami juga mengimbau agar protokol kesehatan diterapkan secara disiplin,” tandasnya.