REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Rektor 3 London School of Public Relations (LSPR) Jakarta, Taufan Teguh Akbari, Ph.D mengungkapkan beberapa survei internasional menyebut pada rentang waktu tahun 2030 hingga 2040, wanita dianggap bisa memimpin lebih baik daripada laki-laki. Menurut dia, politikus perempuan saat ini itu punya kesempatan yang emas yang mungkin tidak hadir dalam kesempatan berikutnya.
Ia menilai, peran politikus perempuan sangat kuat dalam membangun mimpi-mimpi dan membuka jalan untuk para generasi muda apa yang akan dilakukan. "Mulai dari kebijakan melakukan advokasi regulasi yang dapat berubah sehingga berpihak pada perempuan," kata Taufan saat berbincang dengan Republika.co.id, Ahad (5/12) malam.
Karena itu, menurut Taufan, saat ini adalah satu momentum khusus dan momentum penting untuk para politikus perempuan berani berinovasi. Ia menyarankan para politikus perempuan lebih berani melakukan inovasi, tidak terjebak dalam hal-hal yang sifatnya ritual atau seremonial, tetapi lebih membangun hal-hal yang lebih monumental dan membangun program-prigram yang berorientasi pada historical.
"Mereka punya kans, dan membawa narasi-narasi baru narasi perubahan di bidang pendidikan. Hanya saja mereka itu harus lebih berani," kata dia.
Kuncinya menurut Taufan adalah berani bersuara dan berani bertindak serta berani berpikir kritis. Selain itu politikus perempuan harus berani berkarya. Karena menurut Taufan, karya menunjukkan keteladanan.
"Dan keteladanan itu hari ini adalah modal utama seseorang itu bisa dinilai apakah dia pemimpin yang baik atau pemimpin yang efektif atau tidak efektif, memberikan teladan melalui hadirnya karya-karya dan karya-karya tersebut bisa lebih banyak dibuat oleh para politikus perempuan saat ini," kata dia memaparkan.
Di dunia politik Indonesia, peran politikus perempuan dinilai belum mampu mengalahkan para politikus laki-laki. Meski sejumlah nama politikus perempuan diakui sejumlah pihak memiliki kinerja baik. Contohnya seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menteri Sosial Tri Rismaharini, hingga Ketua DPR Puan Maharani.
Risma bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia dinilai punya kinerja terbaik di antara menteri lain dalam Kabinet Indonesia Maju. Sementara nama Puan Maharani menggema seiring dengan bermunculannya sederet daftar kandidat calon presiden dan calon wakil presiden.
Dalam survei Indikator, Puan menjadi satu-satunya kandidat perempuan yang masuk dalam tiga besar pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024. Puan disebut memiliki kans besar berpasangan dengan Menhan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, saat ini tidak ada pasangan calon presiden (capres) 2024 yang paling dominan atau mengungguli pasangan calon lainnya. Dari tiga pasangan yang disimulasikan, pasangan Prabowo-Puan unggul tipis.
Pusaran politik Indonesia memang belum ramah terhadap politikus perempuan. Meski demikian Peneliti di Institut Riset Indonesia (INSIS), Wildan Hakim, memprediksi Puan sebagai wakil dari politikus perempuan bisa menjadi "kuda hitam" jika maju dalam Pilpres 2024...