REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sampdoria mengumumkan Massimo Ferrero telah mengundurkan diri dari jabatan presiden klub pada Senin (6/12). Pengumuman menyusul penangkapan Ferrero pada Senin pagi waktu Italia.
Guardia di Finanza, pasukan polisi Italia yang khusus menangani kejahatan keuangan, menangkap Ferrero atas tuduhan kejahatan korporasi dan kebangkrutan dalam penyelidikan yang dilakukan oleh Jaksa Penuntut Umum Kota Paola di Wilayah Calabria.
Sampdoria merilis pernyataan resmi yang mengumumkan bahwa pria yang dikenal sebagai produser film di Italia, telah mengundurkan diri sebagai presiden klub. "Dengan sangat heran kami mengetahui eksekusi hari ini atas perintah penahanan pra-sidang terhadap Massimo Ferrero," bunyi pernyataan itu, dikutip Football Italia.
“Itu adalah permintaan dari Kejaksaan Paola untuk kebangkrutan terkait dengan peristiwa bertahun-tahun yang lalu. Masih belum jelas mengapa persyaratan kehati-hatian diperlukan. Peristiwa ini sepenuhnya terlepas dari manajemen dan kepemilikan Sampdoria dan aktivitas Ferrero yang terkait dengan dunia perfilman.”
Namun, untuk melindungi kepentingan kegiatan lain di mana Ferrero beroperasi, keputusan itu diambil. Sebab Ferrero menghindari spekulasi apa pun tentang Sampdoria dan dunia sepak bola sehingga memutuskan mundur.
“Pada saat yang sama, ia menempatkan dirinya pada penyelesaian segera dan lengkap para penyelidik, yang akan dihubungi oleh pengacaranya, Luca Ponti dan Giuseppina Tenga, untuk mengklarifikasi posisinya dan menghindari prasangka lebih lanjut terhadap realitas yang berbeda, seperti Sampdoria, yang akan dirugikan tanpa alasan.”
Ferrero dibawa ke penjara San Vittore di Milan pada Senin, sementara lima orang lainnya, termasuk putri dan cucunya, menjadi tahanan rumah. Sembilan orang secara total terlibat dalam penyelidikan yang dilakukan oleh jaksa penuntut umum Paola, seputar peristiwa yang menyebabkan empat usaha bisnis Ferrero sebelumnya yang bangkrut.
Pengusaha Italia berusia 70 tahun dari Roma menyelesaikan pengambilalihan klub Serie A tersebut pada Juni 2014 dengan harga sekitar 15 juta euro, termasuk utang klub. Selama tujuh setengah tahun memimpin, Sampdoria bertahan di Serie A dan mencapai kualifikasi Liga Europa pada 2015.
Ferrero hampir menjual Sampdoria dalam beberapa bulan terakhir, terutama ke konsorsium yang dipimpin oleh ikon klub Gianluca Vialli pada Agustus. Pekan lalu, ia menegaskan kesediaannya untuk pergi jika ada pembeli yang berminat dan cocok.
"Saya melakukan yang terbaik dan saya masih melakukan yang terbaik, tetapi jika seseorang mampu memberi Sampdoria lebih banyak daripada saya, mereka dapat maju. Saya siap untuk mendengarkan dan memberikan tongkat estafet," katanya kepada harian Italia, La Repubblica.