REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menyebutkan data sementara untuk korban terdampak banjir di enam kecamatan sebanyak 3.206 jiwa yang tersebar di 37 titik pengungsian.
"Saat ini difokuskan evakuasi kepada warga terdampak dan terpapar banjir menggunakan perahu karet dan diprioritaskan kelompok rentan seperti anak-anak, perempuan hamil dan menyusui, orang tua dan penyandang disabilitas," kata Kepala BPBD Makassar,
Achmad Hendra Hakamuddin, di Makassar, Selasa (7/12).
Saat ini, tim gabungan dari BPBD, Damkar, Dinsos, Dinkes, TNI, Polri, Basamas, PMI, Tim Relawan Medis dan masyarakat masih berjibaku melaksanakan evakuasi. Kemudian, pendirian dapur umum dan posko kesehatan oleh Dinsos, Dinkes, dan PMI telah dilaksanakan.
Ia menjelaskan hujan lebat dengan intensitas tinggi sejak Ahad (5/12) hingga Selasa (7/12) di wilayah Makassar menjadi salah satu penyebab munculnya genangan air.
Selain itu, menurut prediksi BMKG volume hujan yang turun mencapai 84 hingga 122 milimeter per hari. Begitupun curah hujan yang tinggi di hulu, pada wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) meluap di Sungai Jeneberang dan DAS Tallo yang melalui wilayah Makassar yang seharusnya bermuara di Selat Makassar.
Data diterima dari Posko Darurat Bencana, jumlah warga korban terdampak di enam kecamatan. Di antaranya Kecamatan Biringkanaya sebanyak 1.508 jiwa dengan 11 titik pengungsian.