REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penyanyi asal Kanada, Joni Mitchell untuk pertama kali mengungkapkan masalah kesehatan yang dideritanya, saat ia menerima penghargaan di Kennedy Center Honor, salah satu ajang seni paling bergengsi di Amerika Serikat (AS).
Mitchell mengatakan menderita aneurisma pada 2015, yang membuatnya sempat tidak bisa berjalan maupun berbicara. Ia menyebut bahwa itu membuatnya seperti kembali mengalami polio yang pernah dideritanya saat masih berusia sembilan tahun.
“Saya harus kembali beberapa kali dari berbagai hal dan akhirnya terpincang-pincang berjalan. Tapi, saya baik-baik saja,” ujar Mitchell saat memberi pidato pasca menerima penghargaan, dilansir The Guardian, Selasa (7/12).
Mitchell belum merilis album studio sejak terakhir kali meluncurkan Shine pada 2007, meskipun dua volume dari proyek pengarsipan yang sedang berlangsung telah dirilis dalam beberapa tahun terakhir. Dalam sebuah wawancara dengan Cameron Crowe yang disertakan dalam album Joni Mitchell Archives Vol 1: The Early Years (1963-1967) dan diterbitkan di The Guardian, ia berbicara lebih banyak tentang kesehatannya.
Mitchell mengatakan telah menunjukkan peningkatan yang lambat tetapi bergerak maju. Aneurisma dirasakannya lebih berat dibandingkan polio, karena ini membuatnya tak bisa berbicara dan berjalan di saat bersamaan.
“Anda tahu, saya mendapatkan kembali kemampuan berbicara, tetapi untuk berjalan masih sulit. Tapi maksudku, aku seorang pejuang. Aku punya darah Irlandia,” jelas Mitchell.
Mitchell berterima kasih atas penghargaan yang didapatkannya di ajang Kennedy Center Honor, menggambarkannya sebagai sesuatu yang fantastis. Acara ini juga dihadiri oleh Presiden AS Joe Biden, sebagai bentuk dukungan untuk seni.