REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi dan rapper asal Amerika Serikat (AS), Travis Scott, mengajukan permintaan untuk menolak gugatan yang diberikan kepadanya terkait insiden di festival musik Astroworld pada November lalu. Langkah ini menandai tanggapan pertama atas setidaknya 275 tuntutan hukum yang diajukan terhadap dari 1.250 orang.
Scott membantah semua tuduhan yang diajukan. Saat ini ada 11 tuntutan yang dibantah oleh pasangan dari Kylie Jenner itu dan perwakilan mengatakan kemungkinan ia akan mengajukan lebih banyak permintaan serupa.
Dari banyaknya gugatan tersebut, Scott disebut harus bertanggungjawab atas insiden di Astroworld yang membuat setidaknya 10 orang meninggal dan ratusan terluka. Saat itu, pelantun lagu Escape Plan itu sedang tampil, ketika tiba-tiba para penonton mencoba bergegas menuju panggung.
Di antara 11 gugatan yang ditanggapi Scott adalah satu yang diajukan oleh Bhaghu Shahani, ayah dari Bharti Shahani, salah satu dari 10 orang yang meninggal selama Astroworld berlangsung. Ada beberapa terdakwa lain dalam insiden ini, seperti Live Nation dan ScoreMore, serta NRG park dan banyak perusahaan keamanan lainnya.
Diantara tuduhan juga menyebut bahwa Scott telah lalai, diantaranya dengan tetap tampil bernyanyi saat orang-orang telah berteriak bahwa ada yang membutuhkan pertolongan. Meski demikian, perwakilan mengatakan ia tidak bertanggung jawab secara hukum atas tragedi itu.
Sementara itu, dalam dokumen lain yang diajukan Live Nation dan anak perusahaannya ScoreMore, promotor Astroworld juga membantah semua tuduhan terhadap mereka. Demikian, dengan yang dilakukan Harris County Sports and Convention Corporation, yang memiliki tempat NRG Park sebagai lokasi festival musik digelar.
Departemen Kepolisian Houston dan pengacara penggugat terus mengumpulkan informasi sebagai bagian dari penyelidikan masing-masing tentang apa yang salah di festival. Mereka akan mempertimbangkan dengan cermat siapa yang paling bersalah.
Pengacara terkemuka seperti Ben Crump, yang mewakili beberapa penonton Astroworld, termasuk keluarga anak laki-laki berusia sembilan tahun Ezra Blount yang meninggal di konser, secara khusus menyelidiki Live Nation karena ketertarikan mereka pada ruang sebagai promotor pertunjukan terbesar di dunia.
Beberapa keluarga korban juga telah menolak tawaran dari Scott untuk menutupi biaya pemakaman orang yang mereka cintai. Dalam sebuah pernyataan bersama mengatakan kepada Rolling Stone, dikutip Selasa (7/12), bahwa mereka merasa tawaran itu adalah taktik dan akan membiarkan pengadilan memutuskan tindakan hukum sebagai gantinya.
Dengan ratusan gugatan, pengacara mengajukan mosi bersama ke Mahkamah Agung Texas pekan lalu untuk mengkonsolidasikan kasus-kasus tersebut kepada satu hakim. Hal ini diharapkan dapat membantu menyederhanakan proses hukum yang rumit.