Selasa 07 Dec 2021 20:33 WIB

Rusia-ASEAN Perbarui Kerja Sama Pemberantasan Terorisme

ASEAN dinilai memandang Moskow sebagai mitra konstruktif.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Foto selebaran yang disediakan oleh Tuan Rumah KTT ASEAN Brunei Foto pada 28 Oktober 2021 menunjukkan Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah) menghadiri KTT ASEAN - Rusia di sela-sela KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Foto: EPA-EFE/HANDOUT BRUNEI ASEAN SUMMIT 2021
Foto selebaran yang disediakan oleh Tuan Rumah KTT ASEAN Brunei Foto pada 28 Oktober 2021 menunjukkan Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah) menghadiri KTT ASEAN - Rusia di sela-sela KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia dan ASEAN berencana mengadopsi strategi baru untuk memerangi terorisme. Hal itu diharapkan bisa diadopsi dan diaplikasikan tahun depan.

“Kami bekerja sama dengan ASEAN untuk memperbarui rencana untuk melawan kejahatan transnasional dan memerangi terorisme. Kami berharap mengadopsinya tahun depan,” kata Perwakilan Tetap Rusia untuk ASEAN Alexander Ivanov, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS, Selasa (7/12).

Baca Juga

Dia menyinggung tentang peluncuran konsultasi masalah keamanan yang melibatkan pakar tingkat tinggi dari negara-negara ASEAN dan Rusia. Ivanov menyebut, putaran pertama konsultasi berlangsung tahun ini.

“Kementerian Dalam Negeri Rusia dan Dinas Keamanan Federal mengatur kursus pelatihan untuk para ahli ASEAN setiap musim gugur. Tahun ini, mereka secara khusus memperhatikan berjuangan bersama melawan perdagangan narkoba, di mana para pemimpin Rusia dan ASEAN mengadopsi sebuah pernyataan pada 28 Oktober,” kata Ivanov.

Dia menjelaskan, kerja sama tersebut berlangsung setelah peluncuran inisiatif Rusia tentang konsultasi dan dialog antara para ahli Rusia serta ASEAN tentang penggunaan teknologi informasi-komunikasi yang aman. “Kami sudah mengadakan dialog putaran pertama ini,” ucapnya.

Menurut Ivanov, kerja sama Rusia dan ASEAN berkembang cepat. Dia berpendapat, hal itu karena ASEAN memandang Moskow sebagai mitra konstruktif dan tak memiliki agenda atau standar ganda. “Tidak seperti yang mereka lihat dalam hubungan mereka dengan negara-negara Barat,” ujar Ivanov.

Ia menjelaskan, saat ini kerja sama Rusia dan ASEAN sedang berlangsung di banyak bidang, mulai dari politik, keamanan, ekonomi, perdagangan, pertanian, hingga kontak kemanusiaan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement