REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dilansir di aboutislam.net, Cendekiawan muslim asal Kanada Syekhh Ahmad Kutty mengatakan tidak ada dalam ajaran Islam yang menyarankan bahwa ungkapan “innaa lilaahi wa innaa ilaihi rajiun” hanya diperuntukkan bagi umat Islam saja.
Oleh karena itu, ucapan tersebut dapat dikatakan ketika mendengar berita meninggalnya non-Muslim.
Kata innaa lilaahi wa innaa ilaihi rajiun berarti kita milik Allah dan kembali kepada-Nya.
Oleh karena itu, ini menyatakan kebenaran yang tidak dapat disangkal oleh siapa pun bahwa setiap orang yang hidup, muslim atau non-muslim atau makhluk hidup apa pun dalam hal ini, diciptakan oleh Allah, dan pada akhirnya kita semua harus kembali kepada-Nya. Dengan demikian, ini menjadi pengingat bagi kita untuk melihat hidup dan mati apa adanya, manifestasi dari Kekuatan Ilahi.
Allah memberitahu kita di tempat lain dalam Quran Al An`am ayat 38 disebutkan,
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا طَائِرٍ يَطِيرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلَّا أُمَمٌ أَمْثَالُكُمْ ۚ مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ ۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ
Dan tidak ada seekor binatang pun yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat-umat (juga) seperti kamu. Tidak ada sesuatu pun yang Kami luputkan di dalam Kitab, kemudian kepada Tuhan mereka dikumpulkan.
Sumber:
https://aboutislam.net/counseling/ask-the-scholar/muslim-creed/is-it-permissible-to-say-innaa-lillaahi-wa-innaa-ilayhi-rajium-on-the-hearning-the-news-of-the-passing-of-a-non-muslim/