Selasa 07 Dec 2021 22:20 WIB

Tarik Diaspora Kembali ke Indonesia dengan Subsidi Gaji

Program subsidi gaji dapat dilakukan oleh pemerintah pusat kepada warga diaspora.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Tarik Diaspora Kembali ke Indonesia dengan Subsidi Gaji (ilustrasi).
Foto: republika/mgrol100
Tarik Diaspora Kembali ke Indonesia dengan Subsidi Gaji (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Lembaga milik pemerintah Jerman, GIZ, mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk mencoba program subsidi gaji sebagai upaya menarik diaspora kembali ke Indonesia. Cara tersebut sudah diterapkan oleh GIZ sejak tahun 1996 kepada diaspora yang ingin kembali atau bekerja di Indonesia.

"Kami tiap tahun memberikan (bantuan) kepada 100 orang alumni Jerman yang kembali Indonesia. Bantuan gaji subsidi selama 2 tahun," ujar Programme Migration dan Diaspora Team Leader GIZ Indonesia Makhdonal Anwar di acara forum diskusi Collective Leadership Specialist Indonesia (CLSI) bertema diaspora, Selasa (7/12).

Baca Juga

Ia menuturkan, program subsidi gaji dapat dilakukan oleh pemerintah pusat kepada warga diaspora yang ingin kembali ke Indonesia dan bekerja. Pada tahap awal program tersebut dapat dibatasi terlebih dahulu.

"Sekarang alumni diaspora yang mendapatkan subsidi gaji sejak 1996 sebanyak ribuan, dengan mayoritas penerima saksi adalah banyaknya di bidang pendidikan," katanya.

Pihaknya juga membuat forum diskusi Collective Leadership Specialist Indonesia (CLSI) bertema diaspora. Keberadaannya diharapkan dapat meningkatkan kesadaran kelompok masyarakat tentang diaspora.

"Kita menciptakan ruang imajiner bagi pemangku kepentingan, kalau mau berbicara dan tata kelola diaspora kami bisa diajak untuk ruang diskusi," katanya.

Peneliti politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Ganewati berharap setelah masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, penggantinya tetap dapat memperhatikan diaspora. Terlebih jumlahnya mencapai kurang lebih 8 hingga 9 juta.

"Tahun 2024 kita sudah tahu pasti Pak Jokowi berganti. Harapan kita, diaspora ini tetap menjadi prioritas pemerintah ke depan," katanya. Ia mengatakan di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo perhatian terhadap diaspora besar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement