REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) M Ali Ramdhani menyambut baik rencana perekrutan santri dan lulusan pesantren sebagai prajurit TNI.
"Kami mengapresiasi rencana merekrut alumni pesantren jadi TNI," katanya di Jakarta, Selasa (7/11).
Ali mengatakan bahwa meskipun tidak mendapat pendidikan kemiliteran, selama di pesantren para santri mendapat pendidikan mengenai kejujuran, kedisiplinan, dan wawasan kebangsaan.
"Kedisiplinan, kejujuran, dan taat terhadap pimpinan itu adalah sesuatu hal yang diajarkan di lembaga kita, tetapi kalau khusus kemiliteran tentu saja itu adalah model pendidikan di TNI ya," kata dia.
Selain itu, lulusan pesantren memiliki bekal ilmu keagamaan serta pemahaman mengenai adab dan tata laku yang bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat.
"Secara umum bahwa apa yang telah dilakukan pesantren sesungguhnya merupakan bagian dari cara kita untuk menghadirkan seluruh profesi di anak bangsa ini," kata Ali.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman mengatakan pihaknya memiliki alasan terkait perekrutan santri menjadi prajurit TNI. Salah satunya adalah akhlak dari seorang santri pasti terjaga, serta sudah dididik mengenai keagamaannya saat belajar di pesantren.
"Saya akan merekrut prajurit baik, khusus para santri dari pesantren-pesantren termasuk dari lintas agama, khususnya dari muslim. Ada khusus lagi tafsir Alquran. Saya merekrut ini, karena saya yakin kalau dari pesantren, yang sudah dididik agama sudah pasti terjaga masalah akhlak," ujar Dudung kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (2/12).
Selain memiliki akhlak yang baik, kata Dudung, prajurit dari kalangan santri juga bisa menghadapi situasi apapun dengan komunikasi yang tertata pada saat di lapangan. Sehingga dengan demikian, Dudung berharap, rakyat bisa lebih sayang lagi dengan TNI, khusus TNI AD.
Namun TNI harus jauh lebih menyayangi rakyat. Karena TNI berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. "Semoga ini sangat bermanfaat untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan negara kita," harap Dudung.