REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kiper Inter Milan Samir Handanovic menilai timnya sebenarnya mampu memberikan perlawanan terhadap Real Madrid dalam laga terakhir Grup D Liga Champions di Santiago Bernabeu, Rabu (8/12) dini hari WIB. Namun Madrid keluar sebagai pemenangan dengan skor 2-0. Ini berarti Inter dua kali dipecundangi Los Blancos di penyisihan grup, setelah pada pertemuan pertama takluk 0-1 di Giuseppe Meazza. Handanovic menilai Madrid lebih baik dalam penyelesaian akhir.
Nerazzurri membutuhkan kemenangan untuk merebut posisi teratas dari tim Merengues, tetapi digagalkan oleh dua tendangan jarak jauh yang menakjubkan dari Toni Kroos dan Marco Asensio. Situasi makin pelik karena Nicolò Barella juga mendapat kartu merah karena melakukan pelanggaran terhadap Eder Militao pada menit ke-64.
“Kami memiliki permainan yang bagus secara keseluruhan, tetapi kami harus lebih bertekad, menyelesaikan lebih banyak peluang kami. Kami tahu harus mengambil risiko dan itulah yang memungkinkan beberapa serangan balik berbahaya dari Real Madrid," kata Handanovic.
Ia menyesali kegagalan Inter yang berhasil masuk ke sepertiga akhir lapangan Madrid berkali-kali, tapi tidak menghasilan tembakan mematikan dari situasi itu.
“Kami menahan Real Madrid di kedua pertandingan, kandang dan tandang, tetapi perbedaannya adalah mereka lebih baik di penyelesaian akhir ketika mereka memiliki peluang mencetak gol dan kami tidak," katanya.
Ia menilai kedua tim sudah menyuguhkan sepak bola terbaik dan menghibur bagi para penggemar. Inter berani meladeni Madrid di kandangnya dengan permainan ofensif.
"Pertandingan ini menegaskan status kami, tetapi juga menunjukkan bahwa kami membutuhkan sesuatu yang lebih di sepertiga akhir," ujar Handanovic.
Hasil ini membuat Inter menghuni peringkat kedua Grup D. Inter berpeluang bertemu tim kuat pada babak 16 besar.