UNJ Kembali Kukuhkan Tiga Guru Besar
Red: Fernan Rahadi
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali mengukuhkan guru besar di Aula Latief Hendraningrat, Gedung Dewi Sartika, Kampus A UNJ, Selasa (7/12). Ketiganya berasal dari Fakultas Ekonomi (FE) dan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK). | Foto: dokpri
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali mengukuhkan guru besar di Aula Latief Hendraningrat, Gedung Dewi Sartika, Kampus A UNJ, Selasa (7/12). Ketiganya berasal dari Fakultas Ekonomi (FE) dan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK).
Acara pengukuhan tiga Guru Besar UNJ ini dilaksanakan secara terbatas untuk yang luring dan diadakan secara hibrid. Untuk tamu dan keluarga yang hadir secara luring diwajibkan tes swab dan menerapkan protokol secara ketat. Sementara untuk yang daring disiarkan lewat kanal YouTube Edura TV.
Dari FE terdapat dua orang yakni, Prof Mohamad Rizan yang dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Manajemen Pemasaran, dan Prof Tuty Sariwulan yang dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Manajemen. Sedangkan dari FIK ada Prof Ramdan Pelana yang dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Tes Pengukuran dan Antropometri.
Kesempatan pertama orasi guru besar disampaikan oleh Prof Rizan. Orasi Ilmiahnya yang berjudul "Digital Marketing: Solusi Strategis dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Jasa di Era Revolusi Industri 4.0" berangkat dari kegelisahannya sebagai seorang akademisi sekaligus praktisi digital marketing terhadap semakin ketatnya persaingan bisnis jasa pelayanan di era digitalisasi bisnis saat ini yang berdampak pada daya saing industri jasa pelayanan nasional.
Orasi berikutnya disampaikan oleh Prof Tuty Sariwulan. Pada orasinya, Prof Wulan mengetengahkan judul "Peran Perguruan Tinggi Dalam Mengatasi Permasalahan Ketenagakerjaan Dampak Pandemi Covid-19."
Prof Wulan menjelaskan pandemi Covid-19 yang berkepanjangan telah membawa dampak terhadap permasalahan ketenagakerjaan. Melalui orasinya ini, Prof Wulan menjelaskan pentingnya peran perguruan tinggi dalam mengatasi permasalahan ketenagakerjaan dampak Pendemi Covid-19, di antaranya perguruan tinggi berperan dalam menghasilkan SDM yang berkualitas dan inovasi teknologi sebagai terobosan untuk SDM yang siap kerja.
Orasi terakhir disampaikan oleh Prof Ramdan Pelana dengan judul "Peran Antropometri dalam Pengembangan Prestasi Olahraga di Indonesia". Menurutnya, peran antropometri sangat penting dalam pengembangan prestasi olahraga, khususnya dalam cabang olahraga petanque. Diperlukan standarisasi antropometri berbasis sport science bagi atlet petanque, sehingga posisi atlet sebagai seorang pointer, shooter, atau middle dapat diketahui setelah melakukan pengukuran pada dimensi tubuh.
Sementara itu dalam sambutannya, Rektor UNJ, Prof Komarudin, memberikan ucapan selamat kepada ketiga guru besar tersebut atas kontribusi keilmuan dan pencapaian jabatan akademik tertinggi dalam dunia pendidikan. "Semoga dengan pengukuhan ini dapat memberikan motivasi dan spirit untuk terus berkarya, berkontribusi, memberi manfaat bagi UNJ, masyarakat, bangsa, dan negara. Ucapan selamat juga saya sampaikan kepada keluarga, kolega, guru, dan mitra para guru besar yang dikukuhkan hari ini," kata Prof Komarudin.