REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar terus menggenjot capaian vaksinasi Covid-19. Upaya tersebut dilakukan karena target vaksinasi harian Jawa Barat dirasakan terus menurun.
Kepala Divisi Percepatan Vaksinasi Covid-19 Jabar Dedi Supandi mengatakan biasanya target vaksinasi per hari mencapai 400 ribu. Saat ini turun menjadi 160 ribu per hari.
"Vaksin kita surplus 2 juta dosis. Karena kita kekurangan target atau orang yang mau divaksin," ujar Dedi, Rabu (8/12).
Dedi mengatakan, saat ini di daerah terutama di desa-desa, sudah sulit untuk mencari warga yang mau divaksin. Salah satu penyebabnya, karena warga di daerah banyak yang tak punya KTP sebagai syarat vaksinasi.
"Puskesmas pun menolak warga yang mau divaksin kalau tidak ada KTP. Karena, Puskesmas juga percuma kalau memvaksin tak ada NIK-nya. Termasuk lansia, tidak divaksin padahal mereka ingin vaksin tapi tak punya NIK juga," paparnya.
Dedi mewacanakan penggunaan sertifikat vaksin sebagai salah satu syarat bagi warga agar bisa menerima Bansos Covid-19. "Nanti syarat warga bisa menerima Bansos kalau menunjukkan kartu vaksin," katanya.
Total distribusi vaksin Covid-19 yang diterima Jabar 53,3 juta dosis vaksin. Realisasinya mencapai 43,5 juta dosis vaksin. "Per 6 Desember, dosis pertama vaksin di Jabar 66,72 persen. Sedangkan dosis kedua 47,64 persen," katanya.
Jawa Barat juga masih berupaya mempercepat capaian vaksinasi dengan menggandeng pihak swasta. Termasuk menggerakkan bidan-bidan di desa. "Untuk bidan desa saat ini ada 12.500 dan yang dapat memvaksin itu ada 9.600 orang. Kalau saja 30 orang divaksin setiap harinya oleh 9.600 bidan desa capai vaksinasi di Jabar akan kembali meningkat," paparnya.