Rabu 08 Dec 2021 18:48 WIB

Helikopter yang Mengangkut Jenderal India Jatuh,13 Orang Tewas

Helikopter India dalam perjalanan dari pangkalan ke perguruan tinggi pertahanan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Pesawat helikopter jatuh (ilustrasi)
Foto: AP/Ariel Schalit
Pesawat helikopter jatuh (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Helikopter yang membawa Kepala Staf Pertahanan India, Jenderal Bipin Rawat telah jatuh di negara bagian selatan Tamil Nadu, pada Rabu (8/12). Media India NDTV melaporkan, sebanyak 13 orang yang berada di helikopter dilaporkan tewas, dan satu orang selamat dengan luka bakar. Sejauh ini belum diketahui kondisi Jenderal Rawat 

“Helikopter Mi-17V5 IAF, yang ditumpangi Jenderal Bipin Rawat, mengalami kecelakaan di dekat Coonoor, Tamil Nadu,” kata pernyataan Angkatan Udara India, dilansir Aljazirah.

Baca Juga

Kantor berita Press Trust of India mengatakan, helikopter itu sedang dalam perjalanan dari pangkalan angkatan udara ke perguruan tinggi pertahanan, dan jatuh di dekat Coonoor di Tamil Nadu.

Sebuah video yang diputar di saluran berita India menunjukkan, helikopter terbakar ketika penduduk setempat mencoba memadamkannya di daerah hutan lebat di dekat kampus pertahanan. Angkatan udara India sedang melakukan penyelidikan atas kecelakaan itu.

Rawat adalah Kepala Staf Pertahanan pertama India. Posisi ini ditetapkan pemerintah India pada 2019. Rawat menjabat sebagai kepala staf pertahanan pada 2020, setelah pensiun sebagai panglima militer. Rawat memiliki hubungan dekat dengan Perdana Menteri Narendra Modi, dan merupakan penasihat Kementerian Pertahanan.

Rawat berasal dari keluarga militer. Beberapa generasi keluarganya pernah bertugas di angkatan bersenjata India. Rawat telah memimpin pasukan di wilayah Kashmir yang dikelola India dan di sepanjang Garis Kontrol Aktual yang berbatasan dengan China.

Dia banyak menuai pujian, karena kemampuannya mengatasi konflik bersenjata di perbatasan timur laut India dan mengawasi operasi kontra-pemberontakan lintas perbatasan ke negara tetangga Myanmar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement