Rabu 08 Dec 2021 19:16 WIB

Gubes Politik UPI: Jika Dipasangkan, Prabowo-Puan Leading, Tapi...

Semua capres punya peluang menang sama asal tidak salah memilih pasangan.

Red: Karta Raharja Ucu
Sejumlah nama masuk dalam daftar kandidat capres-cawapres untuk Pilpres 2024.
Foto: Infografis Republika.co.id
Sejumlah nama masuk dalam daftar kandidat capres-cawapres untuk Pilpres 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Prof Cecep Darmawan menilai, dari sejumlah pasangan capres-cawapres, jika dilihat dari kecenderungan latar belakang partai, pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani memimpin. Artinya menurut Prof Cecep pasangan tersebut punya potensi menang.

"Meski begitu, pasangan lain atau calon lain juga punya peluang yang sama. Pasangan calon lain yang juga masih pilih corak, jangan dianggap angin lalu," kata Prof Cecep saat berbincang dengan Republika.co.id, Selasa (7/12) malam.

Baca Juga

Dalam survei calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pilpres 2024 yang dirilis Indikator Politik Indonesia (IPI), beberapa nama yang diyakini menjadi kandidat capres atau cawapres muncul dalam survei, seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Airlangga Hartarto, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Erick Thohir, hingga Puan Maharani. Dari bongkar pasangan, Prabowo-Puan disebut memimpin disusul Ganjar-Airlangga, Anies-Sandiaga. Namun, jika Ganjar dipasangkan dengan Erick Thohir, pasangan ini unggul tipis.

Menurut Prof Cecep, pasangan lain bisa menjadi pesaing Prabowo-Puan menjadi pemenang Pilpres jika memiliki soliditas dari sisi tim, pasangan yang solid, mengusung isu alternatif, dan bisa menjawab permasalah bangsa serta bagaimana membawa Indonesia ke masa depan. "Yang dibutuhkan Indonesia ke depan adalah figur seperti apa, itu yang bisa menentukan," kata dia.

Prof Cecep menyatakan, di dalam dunia politik, meski memiliki peluang dominan belum tentu 100 persen jadi pemenang. Apalagi di antara para paslon capres-cawapres keunggulannya masih tipis.

"Karena politik itu games, permainan. Sangat ditentukan bukan sekadar tampil, tapi siapa yang ada di belakang panggung," kata Prof Cecep.

Artinya, para paslon harus memiliki instrumen-instrumen politik yang paripurna untuk keluar sebagai pemenang. "Banyak faktor yang membuat Prabowo-Puan berpeluang menang. Bisa jadi karena partai pengusung, atau bagaimana soliditas keduanya," ucap Prof Cecep.

Yang terpenting, kata Prof Cecep melanjutkan, untuk rakyat adalah masing-masing paslon ingin mengangkat isu apa nanti. Apakah isu perubahan, isu kemapanan, kemajuan ekonomi setelah Covid-19, atau yang lain.

"Itu yang harus ditawarkan di dalam sebuah kontestasi visi misi program. Dalam posisi ini semua calon punya potensi sama keluar jadi pemenang. Kita juga belum tau pesaingnya seperti apa," ujar Prof Cecep.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, saat ini tidak ada pasangan capres-cawapres 2024 yang paling dominan atau mengungguli pasangan calon lainnya. Jika Pilpres 2024 diikuti pasangan Anies-Erick, Ganjar-Airlangga Hartarto (Ketua Umum Golkar), serta Prabowo-Puan. Hasilnya masing-masing pasangan ini yakni Anies-Erick memperoleh 28,2 persen, Ganjar-Airlangga 28,8 persen sedangkan Prabowo-Puan 29,9 persen.

"Ini betul-betul nggak tahu nih siapa (yang unggul) ini betul-betul statistically, neck to neck, kita nggak tahu lagi siapa yang unggul karena perbedaannya sangat tipis tiga pasangan ini," ujar Burhanudin dalam keterangannya saat paparan survei, Ahad (5/12).

Sementara jika dibongkar pasang, pasangan Ganjar-Erick unggul tipis. Ganjar-Erick memperoleh 31,1 persen, Anies-Sandiaga 30,8 persen, Prabowo-Puan 28,1 persen.

"Ini kalau Ganjar sama Erik lagi-lagi juga tidak ada bedanya sangat signifikan. Artinya, ya ideal duel kalau tiga pasangan ini maju," ujar Burhanudin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement