REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demonstrasi massa buruh menuntut revisi Surat Keputusan terkait kenaikan upah minimum provinsi (UMP) yang digelar di kawasan Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (8/12). Para buruh berdatangan berasal dari sejumlah daerah, terutama kawasan Jabodetabek.
Pantauan Republika di kawasan Patung Kuda Arjua Wiwaha, Jakarta Pusat, sejumlah buruh mulai berdatangan dan berkumpul sejak sekira pukul 10.00 WIB. Serikat buruh yang menggelar demo di antaranya Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), dan federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).
Para buruh dari masing-masing serikat itu mengenakan pakaian seragam, serta membawa sejumlah bendera serikat. Sementara, orasi koordinator lapangan terus menggema menuntut kenaikan UMP yang diharapkan lebih manusiawi.
Dalam aksinya, mereka hendak merengsek ke depan gedung Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat. Namun, terhalang oleh berikade kawat berduri dan dijaga aparat kepolisian. Peserta aksi terus mendesak agar berikade kawat berduri tersebut dibuka.
Karena memang, mereka berencana menggelar aksi unjuk rasa di depan MK. Massa buruh berupaya menggoyang-goyangkan kawat sebagai bentuk desakan agar akses jalan mereka dibuka.
"Dengan hormat, kami akan lakukan aksi damai asal bisa di depan MK," seru orator aksi di atas mobil komando di depan Gedung Sapta Pesona, Jalan Medan Merdeka Barat, Rabu (8/12).
Ribuan massa aksi unjuk rasa dari dua lokasi, kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha dan dari kawasan gedung Mahkmah Konstitusi (MK) pun bergeser ke Balai Kota DKI Jakarta di Jl Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Kedatangan mereka ke Balai Kota DKI Jakarta untuk menagih janji Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait kenaikan upah.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyampaikan, ada tiga tuntutan para buruh kepada pemerintah. "Kami melakukan aksi unjuk rasa nasional yang merupakan rangkaian dari aksi buruh untuk menyampaikan tiga tuntutan dari mulai 6 Desember sampai 10 Desember ini di seluruh Indonesia," ujar Said kepada wartawan di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (8/12).