REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, menanggapi soal wacana reshuffle 22 Desember 2021 mendatang. Menurutnya bukan hal mustahil Presiden Jokowi melakukan reshuffle di akhir tahun.

"Mungkin-mungkin saja reshuffle akan terjadi di akhir tahun," kata Ujang kepada Republika, Rabu (8/12).

Dirinya mengingatkan kembali, pada 2020 Presiden Jokowi juga melakukan reshuffle pada 23 Desember. Sehingga jika saat ini muncul isu bahwa Presiden Jokowi bakal melakukan reshuffle pada 22 Desember maka hal tersebut sangat mungkin terjadi.

"Semua tergantung Jokowi. Karena hanya dia dan Tuhan yang tahu kapan sesungguhnya reshuffle akan dilakukan," ujarnya.

Sebelumnya isu reshuffle santer terdengar bakal dilakukan pada Rabu Pon 8 Desember. Ujang mengatakan, sikap Jokowi yang menarik ulur reshuffle merupakan bagian dari strategi Jokowi.

"Mungkin (reshuffle) lama, karena Jokowi ingin memecut para menterinya agar kerja keras. Isu reshuffle itu bisa memacu kerja menteri lebih kencang. Karena biasanya setiap ada isu reshuffle, para menteri itu tak bisa tidur, akhirnya berusaha bekerja sebaik mungkin yang bisa mereka lakukan," tuturnya.

Ujang juga menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid yang mengatakan akan ada kejutan pada reshuffle mendatang. Ia menduga kejutan mungkin saja terjadi mengingat terjadi mendekati tahun politik

"Atau bisa jadi kejutannya, reshufflenya akan besar-besaran. Kita tunggu saja apa kejutan dari Jokowi itu," ungkapnya.