Rabu 08 Dec 2021 21:38 WIB

Ridwan Kamil Ingin Daerah Dirikan Mal Pelayanan Publik

Mal pelayanan publik, diharapkan menjadi bukti negara hadir untuk masyarakat

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menyaksikan peresmian mal pelayanan publik di Gedong Budaya, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (8/12/2021)
Foto: Yogi Prayoga S/Biro Adpim Jabar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menyaksikan peresmian mal pelayanan publik di Gedong Budaya, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (8/12/2021)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai mal pelayanan publik Kabupaten Bandung merupakan yang terbaik sejauh ini di antara yang dimiliki kabupaten/kota di Jabar. Agar, daerah lain membuat mal pelayanan publik yang lebih baik.  

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo yang meresmikan langsung disaksikan Gubernur Ridwan Kamil dan Bupati Dadang Supriatna. "Kami sangat mengapresiasi. Kami sudah evaluasi, Mal Pelayanan Publik yang terbaik adalah di Kabupaten Bandung. Ini akan menginspirasi 27 kota/kabupaten di Jawa Barat," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, usai peresmian Mal Pelayanan Publik Kabupaten Bandung di Gedong Budaya, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (8/12).

Baca Juga

Menurut Emil, kab/kota wajib memiliki mal pelayanan publik sebagai bagian dari reformasi birokrasi yang sejalan dengan kebijakan nasional. "Jadi kami dorong para bupati dan wali kota tahun depan mendirikan sebuah tempat satu pintu untuk pelayanan publik," katanya.

Selain itu, kata dia, Pemprov Jawa Barat telah membina dan mendorong  pemberian intensif keuangan untuk pemda kab/kota melalui prestasi dalam melaksanakan reformasi birokrasi.  "Dari kaca mata provinsi kami tentunya melakukan pembinaan dan melakukan dorongan - dorongan termasuk insentif anggaran dalam bentuk bantuan keuangan melalui nilai - nilai prestasi dari kota dan kabupaten yang melaksanakan reformasi birokrasi," paparnya. 

Mal pelayanan publik, diharapkan menjadi bukti negara hadir untuk masyarakat dalam hal melayani.  "Jika dulu harus ketok pintu di banyak alamat, banyak tempat, sekarang cukup datang ke satu tempat untuk melakukan pelayanan - pelayanan, sehingga ini menjadi contoh, bahwa negara hadir kepada masyarakat," paparnya

"Sehingga saya titip semangat melayani itu harus menjadi sebuah kekuatan untuk ASN," imbuhnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement