Rabu 08 Dec 2021 22:38 WIB

Olaf Scholz Resmi Gantikan Merkel, Ini Susunan Kabinet Pentingnya

Olaf Scholz akan memimpin 17 anggota kabinet.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Kanselir Jerman terpilih yang baru Olaf Scholz dilantik oleh Presiden parlemen Baerbel Bas di Bundestag Parlemen Jerman di Berlin, Rabu, 8 Desember 2021.
Foto: AP/Markus Schreiber
Kanselir Jerman terpilih yang baru Olaf Scholz dilantik oleh Presiden parlemen Baerbel Bas di Bundestag Parlemen Jerman di Berlin, Rabu, 8 Desember 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Olaf Scholz resmi menjadi kanselir Jerman pada Rabu (8/12). Ia pemimpin pemerintahan koalisi tiga partai. Dengan dilantiknya Scholz maka berakhir masa kekuasaan Kanselir Angela Merkel yang berlangsung selama 16 tahun.

Scholz akan memimpin 17 anggota kabinet, satu posisi lebih banyak dari pemerintahan Merkel. Berikut posisi penting kabinet yang terdiri dari sembilan laki-laki dan delapan perempuan.

Baca Juga

Olaf Scholz

Mantan wakil kanselir dan menteri keuangan Merkel itu membawa partai moderat-kirinya, Social Democrats memenangkan pemilihan satu bulan yang lalu. Ia pernah menjabat sebagai walikota Hamburg dan menteri tenaga kerja selama krisis ekonomi global.

Pengalaman, kepekaannya pada detail dan citra teknokratnya menjadi aset penting pria 63 tahun itu selama kampanye. Scholz memiliki pendekatan yang kuat pada logika, percaya diri, dan tak tergoyahkan. Ia memposisikan dirinya sebagai penerus Merkel dan agen perubahan. Scholz kalah dalam pemilihan internal partai tahun 2019 lalu tapi menjadi pilihan yang tak terkalahkan sebagai kanselir.

Robert Habeck

Ketua Partai Hijau  itu akan memimpin kementerian yang baru dibentuk, Kementerian Ekonomi dan Perubahan Iklim. Ia juga menjabat sebagai wakil kanselir. Pria 52 tahun itu pernah menjabat sebagai menteri pertanian dan lingkungan Negara Bagian Schleswig-Holstein dari 2012 hingga 2018.

Bersama Annalena Baerbock, ia menjadi ketua Partai Hijau pada 2018. Habeck kalah dari Baerbock dalam kandidat calon kanselir dari Partai Hijau.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement