Rabu 08 Dec 2021 23:06 WIB

Latih Calon Pemimpin Muda NU, IPNU Bekali 5 Kemampuan

IPNU menggelar pelatihan untuk calon pemimpin muda NU

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) menggelar Latihan Kepemimpinan Nasional (Laknas) pada 6-11 Desember 2021.
Foto: Dok Istimewa
Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) menggelar Latihan Kepemimpinan Nasional (Laknas) pada 6-11 Desember 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) menggelar Latihan Kepemimpinan Nasional (Laknas) pada 6-11 Desember 2021. 

Dalam kegiatan ini setidaknya ada 42 pelajar yang dilatih untuk menjadi pemimpin muda NU. Mereka berasal dari seluruh penjuru Nusantara.  

Baca Juga

Ketua Pelaksana Laknas, Afif Rizqon Haqqi, mengatakan kegitan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kecakapan kepemimpinan kader-kader muda NU. Karena, menurut dia, tantangan dan problematika kebangsaan yang akan dihadapi generasi muda akan jauh lebih kompleks. 

Afif menjelaskan, Laknas ini menekankan dan memperkuat kepemimpinan peserta terpilih dalam lima bidang, yakni ideologi ke-NU-an, kebangsaan, media, ketahanan nasional, dan perekonomian. 

"Sebagai generasi muda NU kader-kader IPNU harus disiapkan untuk memimpin organisasi dan masyarakat di masa depan, " ujar Wakil Ketua Umum PP IPNU ini dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (8/12).  

Sementara itu, Ketua Umum PP IPNU Aswandi Jailani mengatakan, Laknas ini sebagai upaya IPNU untuk mengawal kaderisasi di tingkat lokal. "Selesai dilatih sebagai pemimpin, diterjunkan di bawah mengawal kaderisasi sepenuhnya secara maksimal agar tidak sekadar formalitas belaka," ucap Aswandi. 

Dia berharap Laknas ini dapat melahirkan kader-kader berkualitas yang mampu berinovasi di masa yang akan datang, serta memiliki daya saing yang tinggi dengan mental internasional. 

"Agar IPNU memiliki kader berkualitas, berinovasi, beradaptasi, progresif, agar ke depan IPNU mampu menghadapi tantangan zaman ke depan," katanya. 

Untuk menghadapi tantangan zaman itu, kata Aswandi, diperlukan kerja sama seluruh kader agar organisasi mampu berkembang semakin besar dan berkualitas. "Membangun organisasi harus bersama-sama agar besar dan berkualitas," jelas pria asal Jambi itu. 

Dalam kesempatan tersebut, hadir juga Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto secara virtual. Menurut Airlangga, kedepannya IPNU perlu mengambil bagian dalam ekonomi digital mengingat adanya peningkatan di sektor tersebut. 

Berbagai studi seperti Google Temasek dan Bain and Company (2021) menunjukkan bahwa pada tahun 2020 yang lalu, sekitar 350 juta orang penduduk di ASEAN telah memanfaatkan layanan ekonomi digital, dimana 60 juta diantaranya merupakan pelanggan baru sejak merebaknya pandemi Covid-19 

Kondisi ini menandai adanya pergeseran lanskap perekonomian global menuju tatanan ekonomi yang baru, di mana peranan ekonomi digital akan semakin dominan. 

Menurut Airlangga, hal ini menjadi peluang bagi para kader IPNU untuk bersama-sama mempercepat akselerasi transformasi digital di berbagai sektor, sehingga dapat berkontribusi positif terhadap percepatan pemulihan ekonomi. 

“Saya mengapresiasi apa yang telah dilakukan PBNU dan IPNU yang bersama-sama dengan seluruh tatanan masyarakat dalam mendukung upaya pemerintah untuk mewujudkan SDM Indonesia yang unggul dan masyarakat yang berdaya saing," kata Airlangga.      

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement