Kamis 09 Dec 2021 05:05 WIB

Menlu Negara OKI Gelar KTT Luar Biasa Bahas Afghanistan

Pertemuan luar biasa akan digelar pada 19 Desember di Pakistan.

Gadis-gadis bermain di luar rumah bata lumpur di sebuah kamp untuk pengungsi internal, di Kabul, Afghanistan, Senin, 15 November 2021.
Foto: AP/Petros Giannakouris
Gadis-gadis bermain di luar rumah bata lumpur di sebuah kamp untuk pengungsi internal, di Kabul, Afghanistan, Senin, 15 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR-- Para menteri luar negeri negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akan menggelar pertemuan luar biasa membahas Afghanistan di Islamabad, Pakistan pada 19 Desember 2021. Komisi Tinggi Republik Islam Pakistan di Malaysia, Amna Baloch mengemukakan hal itu pada pertemuan dengan media dan LSM di rumah dinasnya Pakistan House Jalan Persiaran Stonor Kuala Lumpur, Rabu.

"Pemerintah Arab Saudi, dalam kapasitasnya sebagai ketua KTT OKI, mengumumkan inisiatif untuk mengadakan sesi luar biasa Dewan OKI Menteri Luar Negeri, untuk mempertimbangkan situasi di Afghanistan," katanya.

Baca Juga

Amna Baloch mengatakan, Pakistan menyambut inisiatif dan menawarkan untuk mengadakan pertemuan di Islamabad pada 19 Desember 2021."Tujuan dari Majelis OKI Menteri Luar Negeri adalah menyampaikan solidaritas umat Muslim terhadap warga Afghanistan," katanya.

Untuk memastikan bahwa OKI sebagai suara kolektif umat Muslim, ujar dia, perlu kepemimpinan dalam penggalangan bantuan kemanusiaan dan membangun mekanisme pengumpulan serta pencairan dukungan."Mainkan peranan kita untuk mengatasi situasi kemanusiaan yang memburuk dengan cepat di Afghanistan, terutama dalam hal kekurangan pangan, perpindahan orang dan potensi keruntuhan ekonomi," katanya.

Pertemuan ini, ujar dia, untuk menarik perhatian masyarakat internasional tentang tragedi kemanusiaan di Afghanistan yang mengundang potensi untuk memperburuk situasi keamanan, memacu ketidakstabilan, menghasilkan eksodus massa pengungsi serta mempengaruhi perdamaian dan keamanan internasional."Selain negara-negara anggota, Pakistan juga mengundang mitra internasional lainnya termasuk PBB dan P5 (pada tingkat reprehensif / utusan khusus)," katanya.

Sejak 15 Agustus 2021, Pakistan telah terlibat dalam upaya diplomatik yang intens di antaranya perdana menteri menghubungi para pemimpin dunia, Menteri Luar Negeri Qureshi mengunjungi negara-negara tetangga Afghanistan (Iran, Tajikistan, Uzbekistan dan Turkmenistan). Selain itu juga, mempromosikan dan pendirian Moskow Format Meeting, menjadi tuan rumah Rapat Troika Plus (AS, Rusia, Cina, Pakistan) (dengan partisipasi pelaksana tugas Menteri Luar Negeri Afghanistan).Kemudian melakukan keterlibatan bilateral dengan Afghanistan.

"Pesan kami ke komunitas internasional agar tetap berjuang secara konstruktif dan menemukan cara untuk meringankan penderitaan rakyat Afghanistan. Pakistan telah menekankan perlunya langkah-langkah untuk meringankan pembatasan keuangan dan perbankan sehingga bantuan kemanusiaan dapat mengalir dalam cara afektif," katanya.

Pakistan terus memberikan bantuan kemanusiaan kepada Afghanistan yang terdiri dari barang-barang makanan penting, perlengkapan medis, dan fasilitas tempat berlindung."Tujuan kami adalah Afghanistan yang damai, stabil, bersatu dan makmur yang berkontribusi terhadap perdamaian regional, integrasi ekonomi dan konektivitas," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement