REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chelsea gagal mempertahankan posisi di puncak Grup H Liga Champions setelah ditahan imbang 3-3 oleh Zenit di Stadion St Petersburg, Kamis (9/12) dini hari WIB. Hasil ini membuat pelatih Thomas Tuchel gusar. Ia mengaku kecewa dengan pertahanan timnya yang dijebol enam kali dalam dua pertandingan terakhir. Ini membuatnya tidak berminat membicarakan soal penampilan individu pemainnya.
"Jika Anda melatih Chelsea dan kami kebobolan enam gol dalam dua pertandingan, kami memberi empat kali keunggulan tandang dalam dua pertandingan ini. Ambisi saya untuk berbicara tentang penampilan individu tidak begitu tinggi," kata Tuchel dikutip dari UEFA, Kamis (9/12).
Tuchel merujuk kekalahan 2-3 yang diterima timnya di kandang West Ham United pada laga Liga Primer Inggris. Chelsea kembali kebobolan banyak dalam laga tandang, kali ini di Liga Champions.
Jadi, kata Tuchel, sama sekali bukan saatnya untuk berbicara tentang penampilan individu. Dia menegaskan, tentu saja tidak ada yang bisa bahagia atas hasil yang dipetik Chelsea. Dia pun enggan membahas Timo Werner yang tampil apik dan terpilih sebagai Pemain Terbaik alias Man of the Match pada laga ini dengan dua golnya.
Dalam pertandingan ini, Chelsea tak butuh waktu lama untuk bisa unggul. Pada menit kedua, mereka bisa menjebol gawang Zenit melalui aksi Timo Werner. Namun the Blues membiarkan Zenit menyamakan kedudukan pada menit ke-38 melalui Claudinho.
Zenit bahkan berbalik unggul melalui Sardar Azmoun pada menit ke-41. Pada babak kedua, Chelsea kemudian menyamakan kedudukan melalui Romelu Lukaku pada menit 62 dan Werner pada menit ke-85. Akan tetapi Zenit kemudian bisa mencetak gol lagi pada menit keempat injury time melalui tendangan keras Magomed Ozdoev.
"Tingkat teknisnya sangat tinggi, jadi Anda perlu melakukan pekerjaan Anda di level tertinggi. Jika Anda tidak melakukannya dan perasaan 'ini seharusnya baik-baik saja', Anda mendapatkan hukuman karena levelnya terlalu tinggi, dan inilah yang terjadi," ujarnya.