REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengajak masyarakat Desa Batulayar Barat, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk selalu disiplin menjaga alam dan tak membakar hutan. Sehingga ketika memasuki musim hujan, bencana banjir dapat diminimalisasi dampaknya.
"Masyarakat harus menerapkan perilaku disiplin, mulai dari memperbaiki selokan dan jangan bakar hutan," ujar Kalla ketika meninjau korban banjir di Dusun Batulayar Utara, Desa Batulayar Barat, Kecamatan Batulayar, Rabu (9/12).
Dalam kunjungan tersebut, Kalla didampingi Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalillah, Bupati Lombok Barat Faozan Khalid, dan Danrem 162/Wira Bhakti Brigjen Ahmad Rizal Ramdhani. Kedatangan wakil presiden periode 2004-2009 dan 2014-2019 itu disambut hangat masyarakat yang mengungsi di posko penanggulangan bencana.
Kalla pun menyempatkan untuk berbincang dengan masyarakat. Dia menanyakan kondisi terkini dan berharap keadaan cepat pulih sehingga mereka dapat kembali secepatnya ke tempat tinggal mereka. "Semoga keadaan cepat membaik supaya semuanya bisa kembali ke rumah secepatnya, ya," kata Kalla.
Dia juga mengapresiasi kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat serta tim gabungan TNI, Polri, dan BPBD NTB atas respon cepat tanggap dalam menanggulangi bencana banjir bandang di Kabupaten Lombok Barat. "Terima kasih kami ucapkan kepada pemerintah, tim gabungan TNI, Polri dan BPBD atas cepatnya proses evakuasi," kata Kalla.
Kepala Desa Batu Layar Barat, H Muzhab mengaku, sangat bersyukur atas perhatian pemerintah terhadap daerah yang terdampak banjir dan longsor. Dia juga meminta bantuan agar infrastruktur yang rusak bisa diperbaiki.
"Kami sangat berterima kasih kepada semuanya, dalam hal ini pemerintah daerah maupun pusat karena telah memperhatikan daerah kami. Semoga ke depan semua fasilitas yang rusak dapat segera diperbaiki agar warga dapat kembali beraktivitas dengan normal," kata Mushab.