Kamis 09 Dec 2021 08:37 WIB

Harga Batu Bara Turun Sentuh 159,79 Dolar AS per Ton pada Desember

Penurunan harga dipengaruhi kebijakan China dalam menjaga kebutuhan batu bara.

Red: Nidia Zuraya
Sejumlah kapal tongkang pengangkut batubara melakukan bongkar muatan di perairan Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Senin (19/7/2021). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga batu bara acuan pada Desember 2021 sebesar 159,79 dolar AS per ton.
Foto: ANTARA/Nova Wahyudi
Sejumlah kapal tongkang pengangkut batubara melakukan bongkar muatan di perairan Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Senin (19/7/2021). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga batu bara acuan pada Desember 2021 sebesar 159,79 dolar AS per ton.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga batu bara acuan bulan ini sebesar 159,79 dolar AS per ton. Harga tersebut turun 55,22 dolar AS atau 25,6 persen dibandingkan harga bulan lalu yang sempat menyentuh 215,01 dolar AS per ton. 

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi menjelaskan penurunan harga ini dipengaruhi oleh intervensi kebijakan pemerintah China dalam menjaga kebutuhan batu bara domestik mereka."Pemerintah China telah meningkatkan produksi batu bara dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang berdampak pada meningkatnya stok batu bara domestik China serta kebijakan pengaturan harga batu bara oleh pemerintah setempat," ujarnya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Kamis (9/12).

Baca Juga

Agung menambahkan penurunan harga batu bara acuan bulan ini juga disebabkan oleh masih berlangsungnya krisis energi diikuti kenaikan komoditas energi fosil di luar batu bara."Peralihan penggunaan batu bara global akibat melonjaknya harga gas dan minyak bumi mulai pulih," jelasnya.

Penurunan harga batu bara acuan bulan ini merupakan kali pertama setelah hampir sepanjang tahun mengalami lonjakan harga. Tahun ini, harga batu bara acuan dibuka pada level 75,84 dolar AS per ton pada Januari. Kemudian, kenaikan signifikan terjadi secara beruntun hingga November pada angka 215,01 dolar AS per ton.