REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bayern Muenchen menaklukkan Barcelona 3-0 pada laga pamungkas Grup E Liga Champions di Allianz Arena, Muenchen, Kamis (9/12) dini hari WIB. Hasil ini membuat Barcelona gagal mencapai babak gugur Liga Champions untuk pertama kalinya sejak musim 2000/01.

Meski sudah menang besar dan membuat Barcelona babak belur, pelatih Muenchen Julian Nagelsmann masih kurang puas dengan performa pasukannya. Ia yakin para pemainnya bisa menang banyak jika tampil lebih solid dan tidak banyak membuang peluang.

"Kami sangat dominan hari ini. Kami menghadapi lawan dengan nama besar yang sebenarnya perlu menang tetapi kami tidak pernah membiarkan mereka puas," kata Nagelsmann kepada DAZN, dikutip dari UEFA, Kamis (9/12).

"Jika kami benar-benar memberikan tekanan bersama, kami pasti bisa mencetak lebih dari tiga gol," ujarnya.

Barcelona gagal lolos ke babak gugur Liga Champions Eropa untuk pertama kalinya dalam 21 tahun setelah ditumbangkan Muenchen. Sementara Muenchen menjadi tim kesepuluh dalam sejarah Liga Champions yang mengukir rekor sempurna pada fase penyisihan grup. Sehari sebelumnya, Liverpool dan Ajax mencatatkan rekor ini dengan kemenangan 100 persen dari enam laga grup.

Thomas Mueller mencetak gol pertama pada menit ke-34. Ini jadi gol ke-50 Mueller sepanjang kirpahnya di Liga Champions.

Leroy Sane memperbesar keunggulan Muenchen pada menit ke-43. Jamal Musiala membuat Muenchen makin tak terkejar lewat golnya pada menit ke-62.

"Kami menampilkan permainan yang sangat bagus. Kami bekerja sama dengan baik dan meraih kemenangan pada akhirnya," kata Sane.

Gelandang Barcelona Sergio Busquets mengaku merasa sangat buruk dengan kekalahan ini. Ia menegaskan, hasil tak diinginkan klub.

"Penggemar kami tidak pantas mendapatkannya. Kami berada dalam situasi yang sulit dan itu sangat menyakitkan. Banyak faktor yang menyebabkan kami melakukan ini," kata dia.

Ia mengatakan Barcelona menuai hasil permainan buruk dalam dua laga pembuka. Jika mendapatkan lebih banyak poin, menurutnya Barcelona tak menerima hasil tragis ini.

Ikuti Whatsapp Channel Republika