Kamis 09 Dec 2021 09:52 WIB

Mahfud MD Minta Baznas Ikut Entaskan Kemiskinan di Perbatasan

Kata KH Noor Achmad, Mahfud banyak membantu dan membuka jaringan pengembangan Baznas.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Dewan Penggerak Masyarakat Ekonomi Syariah, Mahfud MD.
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Ketua Dewan Penggerak Masyarakat Ekonomi Syariah, Mahfud MD.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Penggerak Masyarakat Ekonomi Syariah, Mahfud MD meminta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) membuat program yang kreatif untuk mengentaskan kemiskinan di wilayah perbatasan. Baznas bisa bekerja sama dengan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Kemendagri.

Mahfud menyatakan, sekarang bisa dipikirkan kreasinya program pengentasan kemiskinan. Program bukan hanya dibagi mentah yang jangka pendek, tapi dibuat untuk menghidupkan ekonomi yang bermanfaat mengentaskan kemiskinan.

Baca Juga

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) tersebut menuturkan, Rakernas Baznas bertema 'Menjadi Lembaga Utama Menyejahterakan Umat' menganalisis potensi zakat di Indonesia yang sangat besar. Apalagi ditambah dengan sedekah yang oleh Imam Ghazali disebut sebagai 'kebaikan tambahan'.

"Baznas harus menjadi lembaga utama kesejahteraan umat, tidak membiarkan kemiskinan. Karena kalau kita membiarkan kemiskinan itu menurut Allah sebagai pendusta agama," kata Mahfud sembari mengutip ayat dalam Surat Al-Ma'un saat membuka Rakernas Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Baznas Tahun 2022 di Jakarta, Rabu (8/12).

Menurut dia, Baznas harus ikut menyejahterakan karena kesejahteraan umat adalah tujuan negara. "Adanya negara menurut Islam adalah untuk kemaslahatan umat, sesuai dengan Maqashid asy-syariah berdirinya sebuah negara," ujar alumni Pondok Pesantren Al-Mardhiyah, Kabupaten Pamekasan, Madura tersebut.

Mahfud juga mengingatkan para pengelola Baznas agar selalu terbuka dan akuntablel dengan pola kerja yang efisien. Selain itu, ia mengutip pesan Umar ibn Abdul Azis agar diteladani pengurus Baznas.

"Umar ibn Abdul Azis menerima surat dari Abu Bakar ibn Hazm, minta tambahan jatah kertas untuk administrasi negara. Kata khalifah: Runcingkan penamu, Rapatkan Tulisanmu, karena aku tak suka membelanjakan harta umat Islam untuk hal-hal yang tidak bermanfaat bagi mereka," kata Mahfud.

Ketua Baznas KH Noor Achmad mengucapkan terima kasih kepada Menko Polhukam Mahfud MD atas kepeduliannya terhadap Baznas. Menurut dia, selama ini Mahfud banyak membantu dan membuka jaringan dalam pengembangan Baznas.

"Pak Menko, Pak Mahfud MD adalah orang yang paling peduli terhadap Baznas, kami dibukakan jaringan dan itu akan terus kami lanjutkan," ujar mantan Ketua Asosiasi Rektor dan PTNU se-Indonesia tersebut.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قِيْلَ لَهَا ادْخُلِى الصَّرْحَۚ فَلَمَّا رَاَتْهُ حَسِبَتْهُ لُجَّةً وَّكَشَفَتْ عَنْ سَاقَيْهَاۗ قَالَ اِنَّهٗ صَرْحٌ مُّمَرَّدٌ مِّنْ قَوَارِيْرَ ەۗ قَالَتْ رَبِّ اِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ وَاَسْلَمْتُ مَعَ سُلَيْمٰنَ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ࣖ
Dikatakan kepadanya (Balqis), “Masuklah ke dalam istana.” Maka ketika dia (Balqis) melihat (lantai istana) itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya (penutup) kedua betisnya. Dia (Sulaiman) berkata, “Sesungguhnya ini hanyalah lantai istana yang dilapisi kaca.” Dia (Balqis) berkata, “Ya Tuhanku, sungguh, aku telah berbuat zalim terhadap diriku. Aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan seluruh alam.”

(QS. An-Naml ayat 44)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement