REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- CH (57 tahun) menjadi korban pengeroyokan dan pembacokan yang diduga dilakukan kelompok ormas BPKB Banten yang dipimpin pelaku Komeng di lokasi proyek Jalan Raya Boulevard, Grand Depok City, Kota Depok, Selasa (7/12) sekira pukul 22.00 WIB.
Akibat pengeroyokan tersebut korban mengalami luka parah di tangan akibat bacokan dan di perut akibat ditusuk senjata tajam (sajam). Selain itu, korban juga mengalami luka lebam di wajah dan punggung akibat dipukuli dan juga digebukin menggunakan balok dan bambu.
"Kami meminta pihak polisi dari Polrestro Depok mengusut tuntas atas pengeroyokan dan penganiyaan yang saya alami ini," ujar rekan korban Revalino saat melaporkan kejadian yang dialaminya ke Mapolrestro Depok, Rabu (8/12).
Menurut Revalino dalam laporan pengaduan (LP) Nomor STPLP/H/2467/XII/2021/SPKT/Polres Metro Depok yang ditanda tangani AKP Wahyu Tri, kronologisnya, para pelaku memalak korban sebagai pengawas proyek dengan meminta sejumlah uang untuk jatah proyek pembangunan jalan, namun tidak diberikan oleh korban yang akhirnya di lakukan pengeroyokan.
"Korban saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Ulah para pelaku memang sudah sangat meresahkan di Kota Depok yang kerap melakukan pemalakan atau uang jago, lalu melakukan pemukulan dan pengeroyokan jika tidak diberikan. Infonya, aksi premanisme ini sudah sering mereka lakukan, memalak, memeras ke warga, pedagang dan kontraktor proyek," jelasnya.