Kamis 09 Dec 2021 16:30 WIB

Banjir dan Tanah Longsor Majalengka Sebabkan Tiga Akses Jalan Tertutup

BPBD Majalengka menyebut tanah longsor terjadi akibat struktur tanah labil

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Warga menyaksikan rumah yang tertimbun material tanah longsor (ilustrasi).  Fenomena banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat menyebabkan tiga akses jalan tertutup. Kejadian banjir ini terjadi setelah hujan deras pada Rabu (8/12) pukul 19.00 WIB. Struktur tanah yang labil juga menjadi pemicu terjadinya longsordibeberapa titik.
Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Warga menyaksikan rumah yang tertimbun material tanah longsor (ilustrasi). Fenomena banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat menyebabkan tiga akses jalan tertutup. Kejadian banjir ini terjadi setelah hujan deras pada Rabu (8/12) pukul 19.00 WIB. Struktur tanah yang labil juga menjadi pemicu terjadinya longsordibeberapa titik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fenomena banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat menyebabkan tiga akses jalan tertutup. Kejadian banjir ini terjadi setelah hujan deras pada Rabu (8/12) pukul 19.00 WIB. Struktur tanah yang labil juga menjadi pemicu terjadinya longsor di beberapa titik.

"BPBD Kabupaten Majalengka melaporkan akses jalan tersebut tertutup material longsor. Aktivitas warga sempat tersendat akibat pohon tumbang yang melintang diruas jalan," kata Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,  Abdul Muhari, Kamis (9/12). 

Baca Juga

Ketinggian air saat terjadi banjir setinggi 100 sentimeter. Tercatat lima unit rumah terdampak, tiga diantaranya mengalami rusak sedang. Selain rumah, 4 unit tempat usaha, 1 unit sekolah dar dan 1 hektar lahan pertanian terdampak kejadian ini. 

Kejadian ini melanda sejumlah desa, antara lain Desa Cimeong, Desa Girimulya yang terletak di Kecamatan Majalengka, Desa Cihaur, Desa Wanahayu di Kecamatan Maja, Desa Haurgeulis, Desa Sukamenak, Desa Cinambo di Kecamatan Bantarujeg. Dilaporkan kondisi terkini, banjir sudah surut. BPBD Kabupaten Majalengka bersama tim gabungan akan melakukan penanganan lanjutan dalam melakukan evakuasi terhadap warga.

Informasi peringatan dini hingga esok (10/12) yang dikeluarkan BMKG mengatakan bahwa, waspada potensi hujan yang dapat disertai petir dan angin kencang antara siang hingga malam hari di Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Subang, Kabupaten dan Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten dan Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten dan Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Garut dan Kota Tasikmalaya.

Merespon hal ini, BNPB mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan pada potensi risiko bencana hidrometeorologi basah. Selain itu, BNPB juga merekomendasikan agar wilayah lereng tebing atau kawasan kebun ditanami dengan jenis vegetasi yang keras dan berakar kuat seperti vetiver, sukun, dan tanaman akar kuat lainnya. Vegetasi akar kuat tersebut dapat mengikat tanah dan mencegah terjadinya longsoran.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement