REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ralf Rangnick memimpin pertandingan keduanya sebagai pelatih Manchester United (MU) dalam laga terakhir Grup F Liga Champions pada Kamis (9/12) dini hari WIB. Ia membuat perubahan radikal dengan menurunkan sejumlah pemain cadangan dan penggawa muda dalam laga yang sudah tak berpengaruh terhadap langkah Setan Merah ke babak 16 besar.
Walaupun ia tidak dapat meraih kemenangan kedua, setidaknya ada beberapa tanda bahwa Rangnick mulai menerapkan idenya atas MU. Hasil imbang 1-1 ini membuat Rangnick punya lebih banyak informasi mengenai kelebihan dan kekuatan seluruh skuadnya.
Berikut lima catatan menarik dari keputusan yang dibuat Rangnick dalam laga MU vs Young Boys, dikutip dari Mirror:
Pemilihan tim
Rangnick menurunkan 11 pemain berbeda dibandingkan laga sebelumnya kontra Crystal Palace. Tidak ada nama Cristiano Ronaldo dalam starter tim, sesuatu yang selama ini dianggap keputusan menakutkan untuk para pelatih. Sebab, Ronaldo bukan sosok yang mau dicadangkan begitu saja.
Sebaliknya, pelatih asal Jerman itu seolah mengirim sinyal bertekad untuk beralih ke pemain muda. Ada langkah nyata bahwa Rangnick benar-benar peduli dengan kemajuan beberapa talenta muda cemerlang di Old Trafford, misalnya Anthony Elanga. Ia jadi starter melawan Young Boys setelah turun dari bangku cadangan melawan Crystal Palace pada pertandingan pertama Rangnick.
Percaya pada Mason Greenwood
Di Manchester United ada pemain muda yang bagus dan salah satunya Mason Greenwood. Perkembangannya terhambat musim ini karena kedatangan Jadon Sancho yang telah lama ditunggu-tunggu, kemudian pembelian Ronaldo yang heboh, serta masih adanya striker veteran Edinson Cavani.
Pemain muda Inggris ini adalah seorang finisher yang luar biasa, dan Rangnick tampaknya melihat sejumlah keunggulan yang bisa dimanfaatkannya. Misalnya kemampuan Greenwood untuk menekan dan kecepatannya.
🧠 Ralf is determined to make @MasonGreenwood an even bigger asset for United 📈#MUFC | #UCL
— Manchester United (@ManUtd) December 9, 2021