Kamis 09 Dec 2021 18:00 WIB

Universitas Al-Azhar Terima Calon Mahasiswa Pemegang Ijazah Muadalah

Grand Syaikh Al Azhar sambut semua lembaga pendidikan yang akan mengajukan muadalah

Rep: Rossi Handayani/ Red: Gita Amanda
Grand Syaikh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad At-Thoyyib bertemu dengan Waketum DMI Komjen Pol (P) Dr. Syafruddin Kambo.
Foto: DMI
Grand Syaikh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad At-Thoyyib bertemu dengan Waketum DMI Komjen Pol (P) Dr. Syafruddin Kambo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grand Syaikh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad At-Thoyyib menerima kunjungan Ketua Umum Forum Komunikasi Pesantren Muadalah (FKPM) sekaligus Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Prof Dr KH Amal Fathullah Zarkasyi, MA, pada Kamis pekan lalu (2/12). Grand Syaikh Al-Azhar menerimanya di kantornya Masyikhotil Azhar setelah beliau kembali dari Abu Dhabi.

Dalam keterangan tertulisnya kepada Republika, Grand Syaikh menyambut semua lembaga pendidikan yang akan mengajukan muadalah dengan Al-Azhar. Grand Syaikh Al-Azhar menegaskan bahwa calon mahasiswa yang sudah memiliki ijazah muadalah (penyetaraan dengan Al-Azhar) dapat mendaftar di Universitas Al-Azhar tanpa mengikuti ujian seleksi.

Baca Juga

Sebelumnya pada akhir November lalu, Delegasi Forum Komunikasi Pesantren Muadalah (FKPM) yang terdiri dari pondok pesantren modern dan salafiyah (tradisional) telah bertemu dengan Wakil Grand Syaikh Al-Azhar Prof. Dr. Muhammad Ad-Dhuwaini dan Sekjen Pusat Riset keIslaman Al-Azhar (Lembaga yang menangani penyetaraan ijazah Al-Azhar) Prof. Dr. Nadzir Ayyadh. Delegasi dipimpin oleh Waketum DMI Komjen Pol (P) Dr. Syafruddin Kambo, M.Si. Pada pertemuan tersebut Wakil Grand Syaikh dan Sekjen Pusat Riset Al-Azhar menyambut baik rencana puluhan pesantren modern dan salafiyah untuk mengajukan muadalah dengan Al-Azhar, bahkan Wakil Grand Syaikh meminta kepada Sekjen agar dilakukan bantuan dan upaya maksimal untuk menyelesaikan proses muadalah pondok pondok pesantren.

Adapun Al-Azhar menerapkan persyaratan muadalah ijazah terhadap semua calon mahasiswa yang akan mendaftar kuliah di Universitas Al-Azhar.

Pada pertemuan tersebut, Grand Syaikh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad At-Thoyyib mengatakan bahwa hendaknya para ulama Indonesia memanfaatkan lulusan-lulusan Al-Azhar dalam menyebarkan wasathiyyat Islam ke seluruh pelosok Indonesia. Al-Azhar menjadi kiblat pendidikan di dunia, menjadi rujukan keagamaan dan menjadi pelopor dalam mensyiarkan wasathiyyat Islam.

"Alumni Al-Azhar menjadi duta Al-Azhar dalam menyebarkan paham wasatiyyat Islam", kata Prof Dr Ahmad.

Sementara dalam berbagai kesempatan pertemuan dengan pejabat Al-Azhar, delegasi FKPM yang dipimpin oleh Komjen Pol (P) Dr Syafruddin dan Prof Dr KH Amal Fathullah Zarkasyi, MA menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Mesir dan Al-Azhar, yang telah mendidik, membantu dan mendukung dan memberikan iklim yang kondusif bagi pelajar dan mahasiswa dari Indonesia selama belajar di Al-Azhar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement