Kamis 09 Dec 2021 19:55 WIB

Total Vaksin yang Tiba di Tanah Air Lebih dari 400 Juta Dosis

400 juta dosis itu baik dalam bentuk bulk atau bahan baku maupun vaksin jadi.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Komunikasi dan Informatika, Jhonny G Plate
Foto: Istimewa
Menteri Komunikasi dan Informatika, Jhonny G Plate

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia kedatangan vaksin ke-150 berupa vaksin Covovax sebanyak empat juta dosis di Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu (8/12) malam. Kemudian, pada Rabu (8/12) pagi, juga telah datang vaksin Pfizer sebanyak 767.520 dosis yang merupakan kedatangan tahap ke-149.

Vaksin Pfizer tersebut tiba di Bandara Ahmad Yani Semarang dan akan langsung didistribusikan ke Dinas Kesehatan Jawa Tengah. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, dengan kedatangan kemarin, total sudah 400 juta dosis lebih vaksin Covid-19 yang didatangkan, baik dalam bentuk bulk atau bahan baku maupun vaksin jadi. 

Baca Juga

"Pemerintah Indonesia sudah sejak awal, mendahului banyak negara lain melakukan aktivitas yang diperlukan, baik melalui jalur bilateral dan multilateral, untuk mendapatkan vaksin Covid-19 demi melindungi rakyat Indonesia dari ancaman virus Covid-19," kata kan, baik dalam bentuk bulk atau bahan baku maupun vaksin jadi. dalam keterangannya, Kamis (9/12).

Johnny memastikan, hingga saat ini, sudah 100 juta orang lebih yang telah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap. Ketercukupan stok vaksin ini akan lebih optimal, lanjutnya, jika ditunjang dengan percepatan program vaksinasi. 

Oleh karenanya, sangat dibutuhkan dukungan dan peran serta masyarakat untuk menyegerakan diri divaksinasi. Menkominfo mengungkapkan, berdasarkan pantauan di lapangan, terdapat fenomena masyarakat yang menunda vaksinasi karena pilih-pilih merek, hal itu menyebabkan upaya percepatan vaksinasi menjadi terkendala. 

Saat ini ada sebelas jenis vaksin Covid-19 yang sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Untuk itu, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak pilih-pilih merek vaksin, karena semua merek vaksin yang disediakan pemerintah sama aman dan berkhasiatnya.

"Banyaknya merek vaksin bukan diartikan bahwa masyarakat bisa memilih untuk disuntikkan dengan vaksin merek tertentu. Segerakan divaksinasi demi melindungi diri, keluarga, dan orang terdekat," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Johnny menyampaikan, pemerintah mengevaluasi dan terus memantau perkembangan varian Omicron yang telah terdeteksi di 45 negara. Sesuai anjuran WHO atau Badan Kesehatan Dunia, pemerintah juga akan segera melakukan genome sequencing, membatasi kegiatan masyarakat, dan menyegerakan pelaksanaan vaksin untuk masyarakat rentan.

"Untuk itu masyarakat tetap diminta patuhi protokol kesehatan, jangan lengah dan batasi mobilitas," ujar dia. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement