Kamis 09 Dec 2021 20:03 WIB

Indonesia Harus Menyiapkan SDM dan Pemuda Sebagai Pemimpin

Kondisi geopolitik kawasan Indonesia dihadapkan persilangan kepentingan negara besar.

Ketua Perkumpulan Kader Bangsa, Dimas Oky Nugroho mengisi materi di Latihan Kepemimpinan Nasional PP IPNU.
Foto: Dok pribadi
Ketua Perkumpulan Kader Bangsa, Dimas Oky Nugroho mengisi materi di Latihan Kepemimpinan Nasional PP IPNU.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Posisi Indonesia dengan potensi ekonomi, sumber daya alam (SDA), dan aspek sosial strategisnya tidak akan bisa lepas dari dinamika politik kawasan dalam hubungannya dengan kepentingan negara besar. Agar bisa berdaulat secara politik dan ekonomi, Indonesia perlu membangun kekuatan yang fundamental, yaitu mencetak pemuda sebagai calon pemimpin masa depan.

Ketua Perkumpulan Kader Bangsa, Dimas Oky Nugroho memaparkan, Indonesia harus menyiapkan SDM dan kapasitas pemudanya sebagai pemimpin. Pertama, kompetensi pemuda harus disiapkan untuk menyambut era disrupsi baik di bidang politik, ekonomi, dan teknologi.

"Yakni melalui edukasi, pemberdayaan dan pendampingan sosial ekonomi. Semisal, pemerataan akses pendidikan, penguatan skill teknologi terbarukan dan entrepreneurship," terang Dimas di hadapan puluhan peserta Latihan Kepemimpinan Nasional PP IPNU di Jakarta dalam siaran pers, Kamis (9/12).

Mantan Staf Khusus Kantor Kepresidenan tersebut menjelaskan, kondisi geopolitik kawasan Indonesia secara historis selalu dihadapkan pada berbagai persilangan kepentingan negara besar. Baik melalui aspek politik, keamanan maupun ekonomi. Situasi demikian, kata Oky, harus direspon oleh Indonesia dengan mempersiapkan kesadaran anak-anak bangsa.

Sehingga negeri ini mampu memahami potensi, cerdas menghadapi situasi yang berkembang, dan memimpin transformasi zaman. "Agar Indonesia tidak hanya jadi penonton, bukan hanya pasar, baik pasar komoditi ekonomi maupun ideologi. Tapi, menjadi pemain utama, subjek penentu politik dan ekonomi tak hanya di negeri sendiri, tapi juga di kawasan sekitarnya yang luar biasa," ujar Dimas.

Kedua, sambung Dimas, kompetensi yang dimiliki tersebut harus dilandasi integritas. Secerdas dan selihai apapun, jika tidak memiliki integritas, kejujuran dan ketangguhan dalam perjuangan akan tumbang oleh berbagai godaan ujian di depan.

"Pertarungan geoolitik ini sesungguhnya bukan hanya pertarungan kekuatan dan strategi, tapi yang lebih menentukan adalah kekuatan mental, karakter dan integritas setiap bangsa dalam menghadapi tekanan dan kesempatan," kata alumnus program doktoral University of South Wales Sydney, Australia tersebut.

Terakhir, Dimas menekankan, aspek loyalitas amat penting di tengah situasi politik dalam dan luar negeri yang demikian. "Nasionalisme adalah bentuk konkret loyalitas tersebut. Memahami sejarah, visi dan nilai-nilai perjuangan yang membentuk kebersamaan bangsa ini. Bahwa kita berjuang untuk mengabdi pada kemerdekaan dan kesejahteraan bangsa," ucapnya.

Ketua panitia Latihan Kepemimpinan Nasional PP IPNU Afif Rizqon Haqi berterima kasih atas pemaparan Dimas Oky Nugroho tentang geopolitik Indonesia dan posisi pemuda di tengah pusarannya. "Luar biasa sekali, ini menjadi bekal kami ke depan. Sehingga negara kita dan di organisasi kita menjadi maju dan sejahtera," ucap Afif.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement