REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Para pemain sepak bola melintasi lapangan dengan kruk dan tampak bersemangat. Mereka saling berdesakan untuk mendapatkan bola dan mengopernya ke depan dan belakang.
Kaki palsu mereka berbaris di sepanjang tepi lapangan di stadion Gaza. Para pemain tersebut adalah tim sepak bola nasional Palestina pertama yang terdiri dari orang-orang yang diamputasi.
Mereka tumbuh dalam kondisi perang antara Israel dan Hamas. Dengan bermain sepak bola, mereka mengatakan itu sangat membantu mengatasi trauma luka dan kesulitan hidup di Jalur Gaza.
“Kami merasa kami memiliki sesuatu dan dapat memberikan sesuatu,” kata Ziad Abu Halib (41 tahun) yang kehilangan kaki kanannya pada 2008 selama Perang Israel-Hamas pertama.
Dia tidak pernah melewatkan satu pun latihan atau pertandingan sejak bergabung dengan liga lokal setelah didirikan pada 2019. Komite Internasional Palang Merah yang bekerja sama dengan Asosiasi Sepak Bola Orang Cacat Palestina mensponsori proses panjang pembentukan tim nasional.