REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Allah ﷻ telah berjanji tidak akan membiarkan begitu saja kaum yang mendustakan risalah-Nya. Meski terkadang seolah mereka dibiarkan dalam kemewahan dan gemerlap duniawi.
Alquran menjelaskan bahwa setiap umat atau bangsa mempunyai batas waktu, yakni waktu untuk maju atau mundur, dan waktu untuk jaya atau binasa. Hal ini dijelaskan dalam Surah Al Araf ayat 34 dan tafsirnya.
وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ
“Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.” (QS Al Araf ayat 34)
Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama, ayat ini menjelaskan kenyataan sejarah bahwa tiap-tiap umat atau bangsa ada ketentuan yang disebut ajalnya, yaitu batas waktu tertentu untuk maju atau mundur, jaya atau hancur. Dalam hal ini yang menentukan adalah Allah ﷻ sesuai dengan sunah-Nya dan kehendak-Nya.
Ketentuan ajal maksudnya adalah ketentuan waktu turunnya azab bagi umat atau bangsa yang telah durhaka, tidak mau menerima kebenaran, berlaku sewenang-wenang sekehendak nafsunya, dan tidak segan-segan mengerjakan yang keji dan mungkar.
Maka ketentuan turunnya azab itu ada dua macam. Pertama, umat itu hancur musnah sampai hilang dari permukaan bumi. Seperti malapetaka yang telah diturunkan Allah ﷻ kepada kaum Nuh, 'Ad, Tsamud, Fir'aun, Luth, dan yang lainnya.
Umat itu telah hilang dari permukaan bumi sebab kedurhakaan dan keingkaran mereka tidak menerima ajaran-ajaran yang dibawa oleh masing-masing rasul.
Baca: Mualaf Koh Asen, Tergugah Buku Seputar Alam Gaib
Sudah diberi peringatan berkali-kali, namun mereka tidak percaya, bahkan semakin membangkang dan sombong. Maka tibalah ajal mereka dengan kehancuran dan kebinasaan sampai musnah. Allah ﷻ berfirman:
وَكَذَٰلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَىٰ وَهِيَ ظَالِمَةٌ ۚ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ
"Dan begitulah siksa Tuhanmu apabila Dia menyiksa (penduduk) negeri-negeri yang berbuat zalim. Sungguh, siksa-Nya sangat pedih, sangat berat." (QS Hud ayat 102)