REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengintensifkan kegiatan promotif dan preventif pada transformasi pelayanan primer. Termasuk, mendidik dan promosi tentang kesehatan kepada masyarakat.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI Kartini mengatakan, program transformasi layanan primer merupakan salah satu dari enam pilar utama transformasi kesehatan nasional. Lima pilar utama lainnya adalah transformasi layanan rujukan, ketahanan kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia (SDM) kesehatan dan teknologi kesehatan.
Menurut Kartini, upaya transformasi pada layanan primer tersebut menargetkan program kerja edukasi masyarakat untuk sadar sejak dini dalam menjaga kesehatan. Ia menekankan, di masa pandemi seperti saat ini, bukan hanya imunisasi Covid-19 saja yang utama.
"Imunisasi tidak hanya Covid-19, tapi juga imunisasi dasar, gizi seimbang, olahraga yang cukup, bahaya rokok dan sebagainya," katanya saat hadir dalam Ekspose Pembangunan Kesehatan Masyarakat di Solo, Jawa Tengah, Kamis (9/12) malam.
Selain itu, sambungnya, juga ada program pencegahan kejadian sekunder dengan deteksi dini penyakit, pencegahan kematian ibu hamil maupun bayi. Ia terus mengingatkan agar para ibu hamil harus selalu skrining untuk melihat kesehatannya dan janin.
Selanjutnya adalah peningkatan kapasitas dan kapabilitas layanan primer. Salah satu yang harus diperkuat adalah sumber daya manusia (SDM) hingga pendanaan. "Pelayanan primer harus diperkuat supaya orang yang dirujuk ke rumah sakit jadi lebih sedikit. Supaya biaya yang mahal bisa ditekan," katanya.
Kartini menambahkan, transformasi enam layanan kesehatan digagas oleh Menkes RI Budi Gunadi Sadikin sebagai tindak lanjut penanganan pandemi Covid-19 yang mengajarkan masyarakat untuk hidup lebih sehat.
"Masalah Covid-19 yang dinamis berdampak pada pelayanan dasar, seperti posyandu, imunisasi, karena semua orang takut tertular. SDM ada yang tertular, PPKM juga membatasi kunjungan," katanya.
Saat ini, pihaknya pun terus mendorong produsen berlomba dalam pengembangan teknologi, obat-obatan antivirus hingga perubahan perilaku.