REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menginstruksikan kepala daerah untuk memulai vaksinasi anak usia 6-11 tahun bagi daerah yang telah memenuhi beberapa ketentuan. Ketentuan yang dimaksud tertuang dalam Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 66 Tahun 2021 yakni telah mencapai target minimal 70 persen dosis pertama dan target minimal 60 persen dosis pertama lansia.
"Memulai vaksinasi anak usia 6 tahun sampai dengan 11 tahun dengan ketentuan, telah mencapai target minimal 70 persen dosis pertama total sasaran dan target minimal 60 persen dosis pertama lansia sesuai dengan aturan yang berlaku," demikian bunyi diktum kesatu huruf c poin 2 Inmendagri yang ditandatangani Kamis (9/12) tersebut.
Selain itu, Pemerintah pusat juga meminta gubernur, bupati maupun wali kota untuk melakukan percepatan pencapaian target vaksinasi dosis pertama mencapai target 70 persen dan dosis kedua mencapai target 48,57 persen dari total sasaran. Terutama juga vaksinasi bagi lansia sampai akhir Desember 2021.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas pada Senin (6/12) meminta agar vaksinasi anak untuk usia 6-11 tahun segera dimulai. "Tadi Bapak Presiden sudah memberikan arahan, terkait dengan vaksin anak-anak supaya segera dimulai yang usia 6 sampai dengan 11," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto saat konferensi pers PPKM secara daring, Senin (6/12).
Ia mengatakan Pemerintah akan menggenjot vaksinasi untuk anak menyusul perkembangan varian Omicron di berbagai negara. Saat ini ada 45 negara yang sudah mendeteksi kasus Covid-19 jenis varian Omicron di negaranya.
Karena itu, Pemerintah menyegerakan vaksinasi ke masyarakat rentan dan juga anak-anak. Airlangga mengungkap, angka vaksinasi rata-rata nasional untuk dosis pertama saat ini sebanyak 68,42 persen dan dosis kedua atau lengkap 47,55 persen dari target penerima vaksin. "Dalam hal ini karena yang banyak juga berdampak adalah anak-anak, maka vaksinasi anak-anak perlu untuk terus didorong," katanya.