Jumat 10 Dec 2021 13:10 WIB

Keanggotaan Ukraina di NATO Tergantung Kiev

Presiden AS Joe Biden melakukan komunikasi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenski

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Foto: AP/Andy Buchanan/AFP Pool
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kepala Staf Presiden Ukraina Andriy Yermak mengatakan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyakinkan Presiden Volodymyr Zelenskiy bahwa tawaran untuk bergabung aliansi militer NATO berada di tangan Kiev. Hal ini disampaikan saat kedua kepala negara melakukan sambungan telepon.

Pembicaraan antara Biden dan Zelenskiy dilakukan dua hari setelah Biden berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Washington mencoba meredakan ketegangan atas pergerakan pasukan Rusia dekat perbatasan Ukraina.

Baca Juga

Ukraina menuduh Rusia menumpuk puluhan ribu pasukannya di perbatasan untuk bersiap menggelar serangan militer skala besar. Hal ini memicu kekhawatiran kemungkinan terjadi konflik antara dua negara bertetangga itu di wilayah Donbass.  

Rusia membantah merencanakan serangan tapi menuduh Ukraina dan Amerika Serikat merusak stabilitas di kawasan. Moskow menuduh Kiev mencari jaminan keamanan dari NATO untuk menggelar ekspansi ke wilayah timur.

Ukraina membantah jaminan semacam itu tidak sah dan memastikan tidak ada kesepakatan mengenai masa depan negara itu tanpa keterlibatan Kiev. "Presiden Biden sudah sangat jelas, setiap negosiasi, setiap keputusan yang berkaitan dengan Ukraina, tidak dapat diambil tanpa Ukraina," kata kepala staf Zelenskiy, Andriy Yermak pada stasiun televisi 1+1 TV, Jumat (10/12).

"Presiden Biden mengatakan dengan sangat jelas keputusan aksesi  Ukraina pada NATO merupakan keputusan rakyat Ukraina, hal itu merupakan kedaulatan dan kemerdekaan negara Ukraina, dan itu tergantung pada Ukraina dan anggota NATO," tambahnya.

Aksesi merupakan tindakan formal yang dilakukan satu negara pada tingkat internasional untuk menyatakan terikat atau menjadi pihak dalam satu penjanjian. Dalam hal ini Ukraina mengajukan untuk menjadi anggota negara NATO.

Dalam sambungan telepon yang berlangsung selama satu setengah jam, Zelenskiy juga mengatakan pada Biden ia memiliki proposal yang jelas untuk mencairkan kebuntuan proses perdamaian di timur Ukraina. Presiden Ukraina  Volodymyr Zelenskiy mengaku siap menggelar pembicaraan di berbagai format.

Sebelumnya Gedung Putih mengatakan dalam sambungan telepon itu Biden berencana untuk menyampaikan dukungan pada kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina. Pembicaraan Zelenskiy dan Biden digelar ketika Rusia menyampaikan serangan retorik pada Ukraina.

Moskow menuduh Kiev menggerakan artileri berat ke arah garis depan pertempuran di timur. Rusia juga mengatakan Ukraina gagal terlibat dalam proses damai.

Hubungan Ukraina dengan Rusia ambruk ketika Rusia menganeksasi semenanjung Krimea dan mendukung pemberontak di wilayah Timur. Kiev mengatakan pertempuran tersebut telah menewaskan 14 ribu orang. Zelenskiy menyambut baik 'peran pribadi' Biden dalam upaya menjaga perdamaian di timur Ukraina.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement