REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mesyuarat Majlis Tertinggi (Musyawarah Majelis Tertinggi) Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), memilih Komjen (Purn) H Syafruddin menjadi Wakil Presiden. Keputusan itu diambil setelah mempertimbangkan kiprah eks Wakil Kapolri tersebut dalam kegiatan kemanusiaan dan keumatan di Indonesia dan di luar Indonesia.
Keputusan Majelis Tertinggi diumumkan setelah Presiden DMDI Tan Sri H M Ali Rustam bersama seluruh Ketua Umum DMDI dari 29 negara yang hadir secara virtual dari Melaka, Malaysia, menyetujui pengangkatan Syafrudin. Tan Sri H M Ali Rustam percaya, Syafruddin dapat memajukan DMDI di dunia dengan jaringan yang dimiliki.
DMDI adalah organisasi yang memiliki visi-misi untuk menyatukan orang Melayu yang tersebar di seluruh dunia. DMDI berdiri di Malaka sejak 2000, dengan beranggotakan hanya 10 negara, yang kemudian berkembang menjdi 29 negara.
Sekjen DMDI Indonesia Said Aldi Ali Idrus menjelaskan, kiprah Syafruddin di Indonesia maupun di luar negeri menjadi pembicaraan dalam pertemuan Majelis Tinggi DMDI. Perannya dalam pengentasan buta baca Alquran, pembangunan Museum Nabi Muhammad SAW, dan membantu para kiai untuk bekerja sama dengan Al Azhar Kairo, Mesir, menjadi kredit bagi Syafruddin.
"Perkembangan DMDI begitu pesat di dunia sehingga Bapak Presiden DMDI membutuhkan Wakil Presiden, dan muncul usulan pembina DMDI di Indonesia, Bapak Syafruddin. Setelah pembahasan, tampaknya semua ketua-ketua langsung menyetujui," ujar Said kepada wartawan di Jakarta, Jumat (10/12).
Mendapat kepercayaan menjadi Wakil Presiden DMDI, Syafruddin berharap bisa memberikan sumbangsih agar organisasi terebut semakin berjaya demi kemakmuran warga Melayu secara khusus, dan warga dunia secara umum. Dia juga berharap DMDI bisa berperan aktif dalam mengatasi masalah-masalah sosial kemasyarakatan.
Sebelumnya, Syafruddin terpilih sebagai Ketua Dewan Pembina DMDI Indonesia dalam konferensi internasional DMDI di Jakarta pada November 2019. Kala itu, Presiden DMDI Tan Sri H M Ali Rustam menganugerahkan gelar Tun Perak kepada Syafruddin karena dianggap banyak berkiprah dalam mengentaskan masalah masalah sosial kemasyarakatan di dunia Islam.