Jumat 10 Dec 2021 15:41 WIB

Wamenkes: Booster Dijadwalkan Mulai 1 Januari

Teknis pemberian booster ditentukan melihat hasil serosurvei.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Indira Rezkisari
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan pemerintah akan segera memulai program booster atau vaksin dosis penguat di awal 2022.
Foto: Dok Setkab
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan pemerintah akan segera memulai program booster atau vaksin dosis penguat di awal 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Badan Kesehatan Dunia (WHO) sudah mengeluarkan rekomendasi vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster. Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengatakan Indonesia juga akan memberikan booster kepada masyarakat umum dijadwalkan mulai 1 Januari 2022.

"Untuk vaksinasi booster dimulai 1 Januari 2022. Saat ini kita sedang susun beberapa strategi karena booster ini akan melipatgandakan kebutuhan belanja vaksin," kata Dante Saksono Harbuwono di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (10/12).

Baca Juga

Nantinya, ada dua strategi pemberian vaksinasi booster kepada masyarakat umum, yakni menyasar Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan yang akan diberikan secara gratis dan vaksinasi booster berbayar kepada masyarakat non-PBI. Penyuntikan vaksinasi booster melibatkan fasilitas pelayanan kesehatan swasta, sementara pelibatan TNI-Polri sebagai vaksinator dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah untuk pemenuhan vaksin dosis dua.

Saat ini, Kemenkes RI bersama akademisi sedang melakukan uji analisis statistik serosurvei yang merupakan cara untuk melihat jumlah antibodi pada seseorang yang telah terinveksi Covid-19 atau sudah dapat vaksinasi Itu akan terindentifikasi tingkat kekebalan di masyarakat. Dante menambahkan hasil serosurvei akan menentukan kebijakan pemerintah lebih mendalam perihal petunjuk teknis dan pelaksanaan vaksinasi booster di masyarakat.

Juru Bicara Bio Farma, Heriyanto, menyatakan untuk memasok atau membeli vaksin Covid-19 dari negara-negara produsen, pihaknya menyesuaikan pada kebutuhan pemerintah. Menurut Bambang, vaksin covid-19 yang disediakan pemerintah bukan hanya berasal dari Sinovac saja, tetapi ada juga vaksin Covid-19 dari berbagai produsen lainnya, meski masyarakat mempunyai pilihan tertentu.

WHO mengeluarkan rekomendasi vaksin booster setelah Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) tentang imunisasi mengadakan pertemuan pada Selasa (7/12) lalu, WHO merekomendasikan orang-orang yang kekebalannya terganggu atau menerima vaksin yang mengandung virus corona tidak aktif harus menerima dosis booster.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement