REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sheriff Tiraspol tak tampak cemas meski menjadi debutan pada ajang Liga Champions 2021/2022. Skuad the Yellow Black bahkan tampil mengejutkan dengan berhasil finis di peringkat tiga klasemen Grup D.
Perjalanan Sheriff patut mendapat pujian. Klub asal Moldova ini bahkan sempat menduduki posisi pertama hingga matchday kedua fase grup.
Hanya saja, minim reputasi dan pengalaman membuat Sheriff tersingkir pun mengakhiri babak grup di kursi ketiga dengan perolehan tujuh angka hasil dari dua kemenangan, sekali imbang, dan tiga kekalahan. Sheriff harus puas turun kasta ke kompetisi Liga Europa 2021/2022.
Perjalanan brilian Sheriff tak terlepas dari peran gelandang serang, Adama Malouda Traore. Pesepak bola bernomor punggung sembilan tersebut membuktikan kualitasnya dengan berhasil mencetak enam gol dan satu assist. Empat gol pada babak play-off, pun dua gol di fase grup Liga Champions.
Traore bisa beroperasi dalam beberapa posisi lini depan seperti penyerang sayap kanan dan kiri. Ia mencatatkan namanya di papan skor pada kemenangan Sheriff 2-0 atas Shakhtar Donetsk pada 15 September 2021 lalu. Sedangkan pada laga melawan Inter Milan di markas sendiri, Traore sukses mencetak satu gol meski akhirnya timnya kalah 1-3 dari i Nerazzurri.
Traore merupakan pemain kelahiran Bamako, Mali, 5 Juni 1995, silam. Ia memulai debutnya sebagai pesepak bola dengan bergabung bersama tim lokal Olympique Bamako pada 2011 hingga 2013.
Dua tahun berada di sana, Traore memutuskan untuk merapat ke TP Mazembe. Bersama TP Mazembe, ia mencatatkan laga awal di ajang Liga Champions Afrika (CAF). Pada 10 Agustus 2014, ia pun mencetak gol pertamanya di Liga Champions Afrika dalam kemenangan kandang 3-1 versus klub Sudan, Al-Hilal.
Lima musim memperkuat Mazembe, Traore mengawali pengembaraannya sebagai pesepak bola di Benua Eropa bersama tim B FC Metz, kesebelasan asal Prancis. Pada 10 Februari 2021, Traore menandatangani kontrak dengan Sheriff, kesebelasan asal Moldova. Tim ini masuk menjadi kontestan grup Liga Champions setelah sukses melaju lewat babak play-off.
Pendar Traore baru mencuat setelah golnya ke gawang Shakhtar Donetsk mengejutkan pecinta sepak bola dunia. Saat itu, Traore merobek gawang lawan dengan 'tendangan gunting' usai menerima umpan silang dari rekannya.
"Anda selalu merasa bangga ketika disebut sebagai pemain terbaik dalam pertandingan, terutama di level ini (Liga Champions). Tapi ini bukan hanya prestasi saya, ini adalah pekerjaan seluruh tim," kata Traore dilansir laman resmi FC Sheriff, Kamis (9/12).
Sementara pada kompetisi elite Liga Moldova musim ini, pemain bertinggi badan 177 sentimeter itu membukukan lima gol. Ia juga menjadi pemain yang diandalkan di lini depan tim besutan Yuri Vernydub.
Traore merupakan nama yang umum ditemukan di Benua Afrika, khususnya Mali, Senegal, Pantai Gading, dan Guinea. Alhasil, di timnas Mali saat ini terselip tiga nama yang memiliki inisial nama 'Adama'.
Seperti kebanyakan pemain timnas Mali, Adama Malouda Traore merupakan seorang Muslim. Penampilannya yang memukau pada ajang Liga Champions jelas membuka jalan untuknya bergabung dengan salah satu kesebelasan top di kompetisi elite Benua Biru.