Banyuwangi Raih Penghargaan Pengembangan UMKM Masa Pandemi
Red: Yusuf Assidiq
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. | Foto: Dok Pemkab Banyuwangi
REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memperoleh penghargaan nasional Natamukti Award 2021 dari International Council for Small Business (ICSB) dalam mengembangkan UMKM di masa pandemi.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan penguatan ekonomi arus bawah melalui pengembangan UMKM memang menjadi salah satu instrumen untuk pemulihan ekonomi.
"Di tengah pandemi yang penuh pembatasan ini, kami terus berkonsentrasi untuk mengembangkan ekonomi arus bawah dengan tajuk UMKM Naik Kelas. Ini adalah upaya kami untuk mentransformasi usaha rakyat agar dapat beradaptasi dan berkembang di era digital ini," ujarnya.
Transformasi digital di bidang UMKM tersebut, kata Ipuk, adalah dengan mengoptimalkan Rumah Kreatif. Di Rumah Kreatif para pelaku UMKM di Banyuwangi akan mendapatkan layanan untuk go digital. Mulai dari desain branding, desain produk, digital marketing, dan lainnnya.
Di masa pandemi ini, Bupati Ipuk juga meluncurkan program ongkos kirim gratis bagi UMKM Banyuwangi yang hendak mengirim produknya ke luar kota.
"Ini cara kami untuk mensubsidi UMKM Banyuwangi agar bisa bersaing dengan UMKM lain. Dengan ongkir gratis, tentu akan membuat pembeli semakin melirik produk-produk Banyuwangi," katanya.
Selain itu, Pemkab Banyuwangi juga mengembangkan program Teman Usaha Rakyat. Program ini untuk melakukan pendampingan terhadap para pelaku UMKM dalam mengembangkan produknya, perizinan, tata kelola keuangannya sampai pemasarannya.
"Sehingga mereka ada yang membimbing untuk meningkatkan kualitas usahanya. Dari yang konvensional, bisa meningkat. Lebih beradaptasi dengan perkembangan dunia digital," ujar Ipuk.
Ipuk menambahkan, berbagai pelatihan kewirausahaan juga terus digeber oleh Pemkab Banyuwangi. Termasuk juga menggenjot perizinan bagi para pelaku usaha kecil, seperti pengurusan NIB sampai PIRT.
"Selama penerapan PPKM darurat, kami juga memberikan insentif kepada warung-warung kecil yang berjualan di pinggir jalan yang harus tutup lebih awal karena kebijakan PPKM," jelasnya.
Sementara itu, President of ICSB Hermawan Kartajaya mengatakan menjadi tantangan yang berat bagi pemerintah daerah. Namun, hal tersebut tak cukup hanya diratapi. Pemerintah daerah harus bergegas untuk melakukan transformasi, terutama dalam membangun perekonomian.
"Tahun 2021-2022 ini masa transformasi. Pandemi berubah menjadi endemi. Kepala daerah tidak cukup hanya fokus menangani vaksinasi dan jenis penanganan lainnya saja, tapi harus transformasi. Jika tidak, maka nanti bisa dianggap pemimpin yang tidak punya visi," kata CEO Mark Plus Inc itu.
Visi tersebut, kata Hermawan, adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Di antaranya dengan mentransformasi penguatan UMKM. "Inti dari perkembangan pemasaran hari ini (marketing 5.0) adalah memanfaatkan teknologi untuk peningkatan usaha. Technology for humans. Jadi, pemasaran itu digital," ujarnya.
Penghargaan Natamukti sendiri merupakan apresiasi bagi kepala daerah yang sukses dalam membangun tata kelola, kemandirian, serta membangun ekosistem UMKM di daerahnya.
Perlu diketahui, ICSB Indonesia adalah organisasi nonprofit yang fokus pada pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM) serta penyebaran semangat kewirausahaan.