Jumat 10 Dec 2021 19:08 WIB

Bupati: Musik Patrol Tradisi Masyarakat Jember yang Harus Dilestarikan

Musik patrol memiliki filosofi tersendiri.

Seniman Jember memainkan musik patrol.
Foto: Dok. Pmj
Seniman Jember memainkan musik patrol.

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Bagi masyarakat Kabupaten Jember, Jawa Timur, musik patrol bukanlah sesuatu yang asing. Musik tersebut sudah menjadi tradisi melekat khususnya saat bulan Ramadhan tiba. Beberapa kelompok musik patrol akan berkeliling kampung menghibur warga saat sahur di bulan Ramadhan. Musik hasil perpaduan suara kentongan ini telah ada sejak puluhan tahun lalu.

Bupati Jember, Hendy Siswanto menjelaskan, harmonisasi suara yang dihasilkan dalam musik patrol itu merupakan perpaduan dari berbagai alat musik. Mulai dari kenong, kentongan dari kayu nangka, remo, ting-tung, bas besar, kleter, selingan, sampai tamborin. Dan, yang tak boleh ketinggalan harus ada seruling bambu.  

Baca Juga

"Musik Patrol menghasilkan alunan suara yang sangat bagus, karena dimainkan secara kolaborasi dan bersinergi, juga memakai speed. Itu esensi dari musik patrol. Jika semua alat musik itu dimainkan sendiri, tak akan ada rasa. Saya penggemar, sekaligus pemain musik patrol dari sejak kanak-kanak,” ujar Bupati Jember, Hendy Siswanto melalui keterangan resminya, Jumat (10/12).

Lebih lanjut Hendy menyampaikan, musik patrol merupakan warisan budaya asli milik Kabupaten Jember. Oleh karena itu, kata dia, masyarakat Jember harus menyadari dan paham betul mengenai apa yang dimiliki oleh Jember. Sebagai wujud meningkatkan kesadaran masyarakat Jember terhadap warisan budaya yang dimilikinya ini. Hendy menyampaikan, akan terus melestarikan serta mendukung para seniman seniman musik patrol.

"Warga Jember harus paham tentang apa yang dimiliki Kabupaten Jember ini bahwa musik patrol ini memang warisan budaya kita. Kedepan kami akan terus meningkatkan kesadaran akan budaya milik kita sendiri supaya tidak diambil pihak lain,” kata dia.

Ia menambahkan, musik patrol memiliki filosofi tersendiri, untuk sukses memainkan dengan irama yang senada dan indah didengar dibutuhkan sinergi dan kolaborasi. "Bersinergi dan berkolaborasi itu menjadi nilai kehidupan, kami juga menanamkan nilai nilai tersebut dengan bersinergi serta berkolaborasi dengan semua pihak. Pun, Jember akan maju jika kita semua bersatu padu mewujudkan Jember bangkit. Selain itu, wajib mencintai kearifan lokal sendiri," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement