REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Sewaktu Rasulullah SAW masih hidup di tengah-tengah sahabat, beliau adalah orang yang menafsirkan Alquran dan menjelaskan pesan-pesan teks Alquran yang turun kepada mereka.
Karena bagaimana pun para sahabat tidak dapat memahami seluruh maksud Alquran tanpa penjelasan dari Rasulullah SAW. Dari situlah Rasulullah menjelaskan atau menafsirkan Alquran di samping juga menyampaikan teks-teksnya dan membacakannya.
Nur Faizin dalam buku Tema Kontroversial Ulumul Quran menjelaskan, namun karena bahasa Alquran adalah bahasa keseharian sahabat, maka jumlah ayat-ayat yang belum mereka pahami pun hanya terbatas pada beberapa ayat saja. Sebab itulah, tidak banyak hadis-hadis Rasulullah yang khusus menjelaskan maksud kalimat Alquran atau maksud pesan ayat.
Sehingga secara ringkas dapat dikatakan bahwa tujuan seorang penafsir Alquran secara umum adalah menerangkan dan menjelaskan semua yang dia dapatkan dan pahami dari maksud Allah SWT yang terkandung dalam teks-teks Alquran. Penjelasan itu harus disertai hujjah atau bukti.
Dengan bantuan segala ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan Alquran, seorang penafsir atau interpreter diharapkan mampu mengungkap rahasia Alquran dan menjelaskannya kepada manusia.