REPUBLIKA.CO.ID, ATLANTA — Jumlah kasus infeksi Covid-19 di Georgia, Amerika Serikat (AS) mengalami kenaikan. Kondisi ini terjadi menyusul laporan bahwa saat ini penyebaran didominasi Omicron, varian dari virus yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.
Departemen Kesehatan Masyarakat Georgia pada Kamis (9/12) mengonfirmasi kasus Omicron pada penduduk di Atlanta yang tidak divaksinasi dan tidak bepergian ke luar negeri baru-baru ini. Dua kasus sebelumnya melibatkan perjalanan internasional baru-baru ini.
Seperti halnya kasus yang terdeteksi di beberapa negara bagian lain, kemungkinan itu berarti variannya menyebar secara lokal. Pejabat kesehatan mengatakan orang yang terinfeksi memiliki gejala ringan dan melakukan isolasi di rumah.
Departemen Kesehatan Masyarakat Georgia mengatakan sedang berusaha melacak orang-orang yang memiliki kontak dekat dengan orang tersebut dan berisiko terkena Covid-19 akibat Omicron. Meski demikian, mengatakan varian Delta virus masih menjadi 99 persen kasus yang terdeteksi secara keseluruhan di negara bagian itu.
Georgia telah menguji sebagian kecil kasus virus untuk menentukan varian genetik. Hal ini berarti lebih banyak kasus Covid-19 terkait Omicron yang tidak terdeteksi.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) sedang mencoba untuk menetapkan apakah Omicron menyebabkan penyakit yang lebih ringan atau lebih parah daripada jenis virus corona lainnya. Georgia mencatat rata-rata tujuh hari dari 1.366 tes positif Covid-19 untuk virus pada Kamis (9/12), setelah jumlah itu turun di bawah 1.000 pada November.
Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit juga meningkat di Georgia. Jumlah pasien tercatat mencapai 1.090 pada Kamis (9/12) setelah turun di bawah 850 pada akhir November. Selain itu, tercatat lebih dari 30 ribu kematian terjadi akibat wabah ini di negara bagian itu.
Para pejabat kesehatan AS mengatakan sebagian besar kasus terjadi pada orang yang belum divaksinasi. Pejabat mendesak vaksinasi dilakukan guna memperlambat penularan dan mencegah munculnya varian tambahan terhadap siapapun yang berusia lima tahun ke atas dan memenuhi syarat untuk divaksinasi. Dosis ketiga vaksin Covid-19 atau booster direkomendasikan untuk orang dewasa yang menyelesaikan dua dosis vaksin Pfizer atau Moderna dua kali setidaknya enam bulan lalu atau yang menerima vaksin Johnson & Johnson dengan satu kali suntikan lebih dari dua bulan yang lalu.