Sabtu 11 Dec 2021 03:58 WIB

Guru Besar UNS Puji Strategi Pemulihan Ekonomi Pemerintah Pasca Pandemi

Gubes UNS meminta strategi pemulihan ekonomi Indonesia diperkenalkan di Forum G20

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Rabu (8/2) mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara yang mampu secara berimbang menangani pandemi dan pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Foto: Istimewa
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Rabu (8/2) mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara yang mampu secara berimbang menangani pandemi dan pemulihan ekonomi nasional (PEN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Ilmu Ekonomi UNS Izza Mafruhah memuji strategi pemerintah mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi. Izza menilai strategi ini tidak hanya untuk pemulihan ekonomi di tanah air tetapi juga negara-negara yang berjuang menghadapi pandemi.

"Strategi pemulihan ekonomi ini cukup tepat untuk ditekankan dalam forum G20, sehingga pemerintah Indonesia bisa berkolaborasi dengan negara lain untuk mencapai pemulihan dunia bersama-sama," ungkap Izza Mafruhah berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (9/12).

Izza mengapresiasi kinerja pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi menuju paskapandemi. Ia menyebut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto berperan bersama-sama kementerian lainnya untuk memberikan kebijakan yang dibutuhkan masyarakat meski diberlakukan PPKM sampat saat ini.

"Umumnya masyarakat menengah bawah ini aling terdampak disaat pandemi juga ditambah PPKM. Tapi masyarakat bisa mendapatkan dukungan melalui program-program Pak Airlangga seperti KUR, Kartu Prakerja. Program ini membawa angin segar untuk mendorong masyarakat bangkit," katanya. 

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Rabu (8/2) mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara yang mampu secara berimbang menangani pandemi dan pemulihan ekonomi nasional (PEN). 

“Kuncinya adalah kebijakan fiskal dan moneter yang pas, serta kombinasi kerja sama antara pemerintah dan Bank Indonesia dalam burden sharing, dan yang ketiga adalah reformasi struktural yang dilakukan melalui UU Cipta Kerja,” jelasnya dalam Webinar Solopos Outlook Ekonomi 2022 tentang “Penguatan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan”.

Lebih lanjut, kata Menko Airlangga, banyaknya lembaga internasional yang mengapresiasi upaya Indonesia dalam menyeimbangkan penanganan Covid-19 dan PEN menjadi sebuah catatan tersendiri. Ia menyebut Indonesia sebagai negara berkembang mampu berdiri sendiri di tengah pandemi. Kredibilitas itu sangat membantu ketika Indonesia diamanatkan untuk memegang Presidensi G20 dan Indonesia akan bersama-sama negara anggota lainnya menentukan arah global ke depan.

“Pada G20 kali ini, negara-negara berkembang akan terwakili, karena Indonesia adalah Presidensi pertama dari kelompok negara berkembang. Kita juga mengundang negara yang menjadi Ketua Uni Afrika yaitu Republik Demokratik Kongo, serta yang merepresentasikan pembangunan progresif di Afrika yaitu Rwanda. Prinsipnya di G20 Indonesia adalah Recover Together, Recover Stronger, jadinya no one left behind,” tutur Menko Airlangga.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement