Sabtu 11 Dec 2021 20:29 WIB

Anak-Anak di Kamp Meksiko Berisiko Kekurangan Gizi

Sekitar 40 persen dari 84.600 pengungsi di Meksiko adalah anak di bawah umur.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Dwi Murdaningsih
Rombongan migran, yang sebagian besar berasal dari Amerika Tengah, beristirahat di komunitas Alvaro Obregon, Kota Tapachula, Chiapas, Meksiko, Sabtu (23/10).
Foto: AP Photo/Marco Ugarte
Rombongan migran, yang sebagian besar berasal dari Amerika Tengah, beristirahat di komunitas Alvaro Obregon, Kota Tapachula, Chiapas, Meksiko, Sabtu (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Dana Anak-anak PBB (UNICEF) mengatakan anak-anak dan remaja migran yang tinggal di kamp darurat di Meksiko selatan berisiko kekurangan gizi. Mereka juga berisiko menderita penyakit dan berpotensi dipisahkan dari keluarga mereka.

Dilansir dari channelnewsasia.com pada Kamis (9/12), ribuan migran termasuk banyak anak-anak sedang menunggu tanggapan atas permintaan suaka atau visa kemanusiaan mereka.

Baca Juga

"Ada banyak orang dan saat ini sangat memprihatinkan di kamp tersebut. Banyak sampah disana, tidak ada tempat untuk mengakses air dan tempat mereka bisa mencuci atau memenuhi kebutuhan nutrisi mereka," kata Wakil UNICEF Meksiko Pressia Arifin Cabo.

Ia mengaku khawatir tentang kemungkinan perpisahan keluarga. Sebab, mereka banyak kehilangan dokumen selama perjalanan mereka ke utara. Daerah Tapachula telah menjadi titik pertemuan bagi puluhan ribu migran yang berangkat dengan karavan ke utara negara itu.

Diketahui, Pihak berwenang Meksiko telah berusaha untuk membongkar kamp di dekat perbatasan dengan Guatemala dan mulai memindahkan para migran dari Tapachula ke wilayah lain, berjanji untuk mengatur situasi mereka.

 

Sekitar 40 persen dari 84.600 pengungsi di Meksiko adalah anak di bawah umur. Banyak yang berharap pada akhirnya meminta suaka di Amerika Serikat, yang pekan lalu meluncurkan kembali Protokol Perlindungan Migran (MPP) kontroversial yang mewajibkan pencari suaka menunggu di Meksiko untuk dengar pendapat imigrasi Amerika Serikat (AS).

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement