REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman bergerak cepat dengan mengumpulkan seluruh stakeholder terkait, seperti pihak PT Pertamina Regional Sumbagsel, Forkopimda Babel, Bupati/Walikota serta perangkat daerah, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas, hingga pengusaha SPBU se-Babel, Sabtu (11/12) siang.
Semua pemangku kepentingan berkoordinasi dan mencari solusi dalam mengatasi kelangkaan BBM di Babel. Dalam rapat virtual tersebut, disepakati beberapa poin penting yang diputuskan. Pertama, Gubernur meminta kepada Pertamina melalui GM Pertamina Regional Sumatera, Rama Suut Sinaga untuk membanjiri suplai semua jenis bahan bakar seperti Pertamax, Pertalite, dan Bio Solar ke seluruh SPBU di Babel.
Kemudian, ia juga meminta agar ketersediaan BBM untuk Babel aman untuk 8 hari ke depan, yang semula dipastikan aman oleh Pertamina hanya untuk dua hingga tiga hari saja. Hal ini dikarenakan waktu pengantaran pasokan BBM ke Babel memakan waktu 35 jam untuk tiap kapal berkapasitas 5000 kl (kilo liter). Jika hal ini dibiarkan, menurut Gubernur Erzaldi, kelangkaan BBM ditakutkan tidak akan berubah kearah yang lebih baik.
Apa saja kebijakannya?
Kebijakan lain yang akan diberlakukan Gubernur Erzaldi ialah dengan pembatasan pembelian BBM bagi masyarakat, baik untuk roda dua, maupun roda empat pribadi dan angkutan umum. Nantinya, kebijakan tersebut akan dituangkan ke dalam Surat Edaran oleh Gubernur Babel.
Sebagai gambaran awal, bagi sepeda motor akan dibatasi pengisian 5 liter per motor, 25 liter untuk mobil pribadi, dan 35 liter untuk angkutan umum. Keputusan ini diambil setelah mendengar masukan dari Pertamina, maupun forkopimda dan peserta rapat lainnya.
"Besok saya minta edaran ini sudah berlaku. Nanti SK-nya saya tandatangani, terlebih dulu siapkan detailnya oleh dan Sekda Babel dan Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan. Kita akan kirimkan ke Hiswana Migas untuk diteruskan ke tiap SPBU, dan mulai berlaku besok (Minggu). Yang terpenting, saya minta Pertamina jangan lama-lama dalam memulihkan ini," ungkapnya.
Seperti diketahui bahwa kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) terjadi di wilayah Bangka Belitung (Babel) dalam beberapa hari terakhir. Puncak kelangkaan disebutkan terjadi pada 10 Desember 2021. Akibat kelangkaan tersebut menyebabkan antrean yang mengular oleh kendaran roda dua dan empat hampir di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Kondisi ini menimbulkan keresahan bagi masyarakat.