Ahad 12 Dec 2021 07:34 WIB

Sebanyak 1.108 Purna Paskibraka Jabar Jadi Duta Pancasila

Saat ini ada lima tahapan kelompok masyarakat dalam memandang Pancasila.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Fakhruddin
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melalui Kedeputian Bidang Pengendalian dan Evaluasi melakukan rapat lintas Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam rangka menyusun peta jalan Pembinaan Ideologi Pancasila bagi generasi muda melalui program Paskibraka dan persiapan penetapan Purnapaskibraka Duta Pancasila se-Indonesia.
Foto: BPIP
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melalui Kedeputian Bidang Pengendalian dan Evaluasi melakukan rapat lintas Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam rangka menyusun peta jalan Pembinaan Ideologi Pancasila bagi generasi muda melalui program Paskibraka dan persiapan penetapan Purnapaskibraka Duta Pancasila se-Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Sebanyak 1.108 purna Paskibraka se-Jawa Barat ditetapkan sebagai duta pancasila oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Penetapan diawali dengan pengucapan ikrar delapan perwakilan purna Paskibraka di hadapan Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi BPIP Rima Agristina, yang disaksikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, di Aula Timur Gedung Sate, Sabtu (11/12).

Baca Juga

Selepas penetapan, Ridwan Kamil menitipkan kepada Duta Pancasila Jabar ini agar menjadikan Pancasila sebagai dasar dalam mengambil keputusan di keseharian.

"Saya menitipkan selalu jadikan Pancasila sebagai dasar mengambil keputusan dalam keseharian," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Menurutnya,  Indonesia adalah negara bineka yang datang dari perbedaan dan disatukan oleh sebuah perjanjian agung, yaitu Pancasila. Bangsa Indonesia telah berjanji untuk berketuhanan, membela kemanusiaan, persatuan, selalu bermusyawarah, dan mendapatkan keadilan sosial. "Inilah yang membuat bangsa ini tetap utuh," kata Emil.

Emil melihat, saat ini ada lima tahapan kelompok masyarakat dalam memandang Pancasila. Pertama, yaitu kelompok yang masih hanya membaca Pancasila. Kemudian kelompok yang menghafal Pancasila, memahami Pancasila, mengkaji dan memperdalam Pancasila, serta kelompok yang sudah mengamalkan Pancasila.

Emil berharap, Duta Pancasila Jabar ada di kelompok kelima, yang mencerminkan arti duta Pancasila yang sebenarnya.

"Adik-adik harus sudah melewati yang hanya sekadar membaca, menghafal, memahami, mengkaji. Jadilah di level kelima, yaitu Duta Pancasila yang mengamalkan karena itulah Duta Pancasila yang sebenarnya," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement