REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah diskusi daring tentang persoalan rumah tangga membahas masalah yang dihadapi seseorang suami di keluarganya. Ia mengeluh tentang perkataan menyakitkan ibunya sendiri kepada istrinya, padahal sang istri selalu berperilaku baik kepada mertuanya.
Perkataan hinaan sering diucapkan ibu kepada istrinya karena kecewa atas keguguran yang dialami. Keguguran ini terjadi karena stres berat akibat meninggalnya ibunda istri.
Dilansir dari About Islam, konselor menasihati agar suami berbicara lembut dengan ibunya tentang bagaimana istrinya merasa terluka oleh kata-kata yang menghina. Suami juga diharuskan untuk terus membuat istrinya merasa istimewa dan dikasihi sambil memberikan waktu bagi ibu dan istrinya untuk berjauhan.
Beberapa saran diberikan kepada suami itu atau siapa pun yang menghadapi permasalahan ini, sebagai berikut.
Komunikasi dengan ibu
Konselor menyarankan untuk berkomunikasi dengan ibu terkait masalah ini dan menjelaskan betapa menyakitkannya ucapan ibu kepada istrinya. Percakapan dilakukan dengan cara lembut dan dalam situasi tenang agar pesan yang akan disampaikan tersampaikan dengn baik.
“Pastikan untuk memulai percakapan apa pun dengan nada lembut daripada nada menuduh. Mungkin, biarkan kata-kata Anda tentang kesulitan ini muncul setelah percakapan lain untuk meredakan ketegangan dan meringankan suasana sebelum membahas masalah ini yang mungkin sulit bagi kedua belah pihak,” jelasnya.